Waktu terus berlalu. Berjalan semakin cepat tanpa peduli akan ada yang terlewat. Shilla meneruskan hidupnya dengan baik. Seperti sebelum kejadian itu menimpa. Hanya satu yang berbeda. Senyum ceria itu hilang tak bersisa. Digantikan wajah murung saja. Semester baru telah dimulai kembali dua hari yang lalu. Walau kegiatan belajar mengajar belum terlaksana. Shilla banyak membuang waktunya untuk melamun. Entah apa yang dilamunkan. Awan hitam menemani pagi ini. Suasana mendung seperti hati Shilla. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Tapi, mendung belum tentu hujan kan? Semoga saja. Makan pagi ini seperti biasa. Hanya ada empat orang, kurang satu penghuni. Shilla bersyukur akhirnya dia pergi dari rumah. Jika tidak, akan menghambat pergerakannya. Ya,karena Shilla masih menyimpan se