Bab 20. Kerinduan Sang Mantan

1085 Kata

Pagi yang indah Senin itu, Tirta yang tampak segar dan senyum di wajahnya, anak-anaknya yang ceria dan para pekerja rumah tangganya dengan semangat bekerja melayani. “Bu Nin, nanti malam bacain cerita sebelum tidur ya? Kayak Mbak Citra ceritain ke kita-kita sebelum tidur,” ujar Naomi tiba-tiba. Nindya mengangguk tersenyum, dia sudah membuatkan teh s**u untuk Tirta. “Tapi nggak cerita yang serem ya, Bu?” pinta Cecilia. “Iya. Tapi jangan lupa belajar dulu sama Mbak Lince ya?” ujar Nindya. Naomi dan Cecilia mengangguk patuh. Beberapa saat kemudian, dua kakak beradik itu sudah selesai sarapan, dan dengan hikmad menyalami papi mereka, juga Nindya dan Susi sebelum ke luar dapur. Tirta masih dengan sarapannya, teh s**u dan dua potong salmon goreng, dengan roti baguette. Dia menoleh ke Nindy

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN