Bab 19. Papi Hebat

1049 Kata

Awal pagi itu Nindya bangun dengan perasaan lega dan tubuh yang terasa segar. Setelah bangun dan mandi serta berdoa beberapa menit, dia merapikan kamarnya. Lalu berpakaian rapi dan siap pergi ke dapur untuk membuat kue-kue pesanan Tirta. Tak lama kemudian, Susi datang ke dapur dan dia langsung memakai apron, siap membantu Nindya. “Pagi, Nindya. Aduh aduh wangi dan cantik. Kamu make up?” “Ha? Astaga, Bu Susi. Aku nggak riasan lo, cuma gincu ini.” Nindya kaget mendengar kata-kata Susi yang memujinya, dia sampai memegang-megang wajah dan bibirnya. Nindya dengan cekatan menyiapkan bahan-bahan kue yang akan dia buat. “Aku bisa sendiri, Bu. Ibu bisa bekerja yang lainnya saja,” ujar Nindya, dia masih bisa mengurus pembuatan kue tanpa dibantu. Susi terkekeh, “Masih jam lima kurang, Nin. Aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN