Setelah pulang sekolah. Nayla berjalan sendiri. Hari ini anggara sama selai tidak menemuinya. Dan, Nayla juga tidak pedulikan itu. Entah di mana Anggara sepertinya dia sibuk dengan temannya. Nayla, berjalan menelusuri taman. Wajahnya nampak sangat murung. Dengan tatapan kosong mengarah ke depan. Langkah sangat hati-hati. Wajah cantik itu kini sangat pucat Nayla bingung dengan apa yang akan terjadi. Apa yang harus dia lakukan nanti. Saat ibunya pulang dari rumah sakit. Dia sama sekali tidak punya uang. "Sekarang apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus jual perhiasan ibu? Tapi.... tidak mungkin... Aku juga tidak dapat pekerjaan lagi..." "Shiitt.. Semuanya salah, Anggara. Dia yang memulai membuat aku seperti ini," Nayla menghentikan kakinya kesal. Dengan wajah penuh amarah, Nayla memelin