Ternyata kemarin itu pertemuannya terakhir dengan Airin. Gadis itu men-dadak hilang. Ia tak lagi melihat wajah cantiknya atau senyumnya yang menawan. Ia tak lagi melihatnya. Setiap pagi Akib tak pernah absen menunggu di dekat kelas gadis itu. Ingin mengajaknya bicara atau sekedar memanggil namanya lali melihat senyumnya. Tapi sayangnya.... takdir tak pernah sekali pun mempertemukan mereka. Airin bagai hilang ditelan bumi. Bahkan sampai tiga bulan kemudian. Disaat Akib bersiap-siap diri untuk berangkat ke Belanda dan kuliah di sana, ia berharap bisa bertemu gadis itu. Tapi sayang, tak pernah lagi. Pernah sekali ia mencoba bertanya pada Gara tapi yang didapatnya malah bogem mentah yang membuat sudut matanya membiru. Ia tak mengerti apa yang terjadi. Kenapa Airin tak pernah muncul lagi setida