Arron memejamkan matanya, menikmati gerakan lembut meski kaku di bibirnya, sampai gerakan itu berhenti, barulah pria itu membuka matanya. Bisa Arron lihat, wajah Jesyca yang memerah, gadis itu menunduk. Arron pun bingung dengan perasaannya yang saat ini berbunga-bunga, karena tindakan Jesyca tadi. Tapi dia tidak yakin dengan perasaannya itu, apakah dia menyukai apa yang dilakukan Jesyca padanya, apakah dia menyukai wanita itu? Arron butuh jawabannya, dia pun kemudian menarik dagu Jesyca agar wajah wanita itu kembali menatap padanya, lalu kini bergantian, pria itulah yang mengambil alih mencium bibir asisten pribadinya itu. Awalnya Arron ragu melakukan apa yang sering dia lakukan dalam mimpinya, dan melakukannya di dunia nyata. Tapi, dia sadar, dia sudah melakukannya. Sekarang yang haru