“Jadi sekarang gaulnya sama preman ya?” sindir Tio. Lelaki itu menyempatkan berhenti menyamakan langkah Nirina. Tanpa menunggu jawab, langsung berlalu lagi. Nirina menghela nafas, apa pun yang dilakukan juga akan tetap buruk di mata Tio. Memilih bodoh amat dan terus melanjutkan jalan sampai tujuan akhirnya. Kelas. “Hai Na,” sapa Regan, siswa kelas sebelah saat mereka berpapasan. Nirina tersenyum manis balas menyapa. Seperti inilah kehidupan Nirina sekarang. Gadis itu lebih hidup dan tentunya tidak canggung lagi membalas sapaan siswa lain. Mulai mendekat ke pergaulan. Huh, baru menyadari betapa menyenangkannya bisa memiliki banyak teman. Hal yang Nirina sesali sempat menjauh dari lingkaran itu. Ada untungnya juga sih Tio mengabaikan Nirina, Nirina jadi membuka pikirannya untuk mencari tem