“Na, jadi ikut enggak?” tanya Lila saat bel pulang sudah berbunyi. Menghampiri Nirina yang masih diam di tempat duduknya. “Enggak jadi dulu deh. Masih ada sesuatu yang harus diurus. Maaf ya. Salam saja sama semuanya,” jawab Nirina. Jika sesuai rencana, Nirina akan ikut Lila untuk ke panti asuhan. Tapi tadi pagi Tio mengiriminya pesan. Katanya ada yang akan dibicarakan. Sepertinya ada sesuatu yang penting. Mengurungkan niat ke panti. Mungkin besok atau lusa baru akan ke sana lagi. “Santai saja. Nanti gue sampaikan kalau enggak lupa. Ya sudah. Gue balik dulu ya,” pamit Lila. Gadis itu tetap pada rencana awalnya walau tanpa keikutsertaan Nirina. Nirina duduk anteng di tempat duduknya. Dari ekor matanya melirik gerak gerik Tio. Tio tidak memberitahukan tempat pastinya. Nirina menarik kes