Masih kebingungan dengan maksud dari perkataan Ibu wanita itu, aku melangkahkan kakiku cepat menuju kamarku. Aku membuka dan menutupnya kembali cepat dan mendapati sosoknya duduk di sofa ujung kamarku. "Apa yang Ibumu bisikkan padamu tadi?" langsung aku menanyakan apa yang paling mengganggu pikiranku saat ini. "Tidak ada," jawab wanita itu cepat tidak meragu sedikitpun. "Kau bohong! Aku tahu apa yang dikatakannya pasti sangat penting untukmu. Kau bahkan sampai terisak-isak setelahnya. Jadi beritahu aku sekarang, ketika aku masih mau berperilaku baik padamu," ucapku kini sudah berjalan mendekatinya. Aku berhenti dihadapannya dan membuat wajah itu harus mendongak untuk bisa menatapku. Beraninya wanita ini karena dia kini sedang mendongak menatapku. Dia tidak memiliki kekhawatiran dan keg