Winda mengikuti langkah Dimas menaiki tangga. Dimas berhenti di anak tangga keempat menunggu Winda sejajar langkahnya. Dimas menoleh ke arah Winda yang sudah ada di sisinya. Diraih jemari Winda, dibawa ke bibir, dan dikecup dengan mesra, sebelum dilingkarkan tangan Winda di lengannya. "I love you." Bibir Dimas bergerak tanpa suara. Winda tersenyum. "I love you too," balas Winda tanpa suara juga. Dimas terkekeh pelan, kemudian melepaskan tangan Winda di lengannya, karena tangan kokohnya kini melingkari bahu Winda. Tiba di kamar, begitu pintu dibuka mereka berdua masuk, dan kemudian pintu ditutup, Dimas langsung menyandarkan punggung Winda di balik pintu. "Daddy!" Dimas meraih pinggang Winda. "I love you." "I love you too." "Aku sungguh merindukan setiap jengkal tubuh Winda." "Win