PART 4

1849 Kata
Malam ini Dave sangat bersemangat menuju cafe miliknya, ia tidak sabar bertemu dengan seorang wanita yang diam-diam mencuri hati Dave pada pandangan pertama, ia tersenyum menuju lobi apartement, selama perjalanan pun senyumnya tak pernah surut. Dave mengemudikan mobil klasik kesayangannya depan kecepatan sedang, ia tidak terlalu suka mengendarai mobil seperti saudaranya Vinic yang tidak pelan-pelan saat mengendarai mobil. Pandangan Dave dari jalanan teralihkan sesaat ketika ia mendengar dering dari suara smartphone milik nya. Ia melirik sekilas siapa yang tengah menelfon nya saat ini, ia tersenyum melihat kakak tertua nya menelfon, karna jujur saja, sudah hampir seminggu ia tidak berbicara dengan kakaknya tersebut karna kesibukan sang kakak, Dave segera memasang earphone lalu mengangkat panggilan tersebut. “Hallo" "Dave?" "Ya? Ada apa kau menelfon ku, brother?" "Aku hanya ingin tahu kau dimana saat ini" Dave memutar bola matanya merasa jengah, ia tahu kakaknya itu mencemaskannya namun ia lebih tahu bahwa ada seseorang yang memaksa sang kakak untuk bertanya seperti itu kepadanya. "Daddy yang menyuruh mu?" tanya Dave dengan malas. "No. Aku mencemaskan mu, kau tahu itu" Dave menghela nafas gusar. "You lie" jawab Dave. "No, I'm not. Lupakan jika aku seorang psikopat, tapi aku benar-benar mencemaskan adikku, kau kabur tanpa memberi kabar pada kami" "Jika aku memberitahu mu sekarang ada dimana, Daddy sudah pasti akan menjemput ku secara paksa" "Jangan paksa aku untuk melacak nomor mu, Dave" "Lakukan saja, namun setelah itu aku tidak akan menganggap mu sebagai kakak ku" terdengar helaan nafas di seberang sana. "Dave, tolong jangan seperti ini, Daddy meminta mu mengurus AB Group Penthouse karna tidak ada yang sanggup menangani apartement itu, aku dan Vinic sudah memegang perusahaan masing-masing bahkan aku sudah memegang dua perusahaan dan apa kau lupa jika cabang Abraham Corporation tersebar luas di Los Angeles? Aku tidak sanggup lagi jika harus memegang apartement itu juga, belum lagi Vinic sedang membuka perusahaan baru yang bergerak di bidang fashion" Dave tersenyum, ini adalah kalimat terpanjang yang pernah Brian ucapkan padanya selama dua puluh delapan tahun dalam hidupnya. "Tumben sekali kau berbicara sepanjang ini" ujar Dave seraya terkekeh pelan sedangkan di seberang sana Brian sedang menggeram frustasi. "Aku selalu seperti itu jika berbicara dengan mu" geram Brian membuat Dave semakin terkekeh. "Tapi kalimat tadi benar-benar panjang" "Ternyata selama tiga hari kau pergi kau berubah menyebalkan seperti Vinic. Apa kau lupa jika aku bisa seramah ini dengan mu karna kau tidak menyebalkan seperti Vinic?" Dave lagi-lagi terkekeh. "Aku tahu kau mencemaskan ku" "Ooohhh, come on! Katakan dimana kau sekarang!" geram Brian. "Di atas bumi di bawah langit" "DAVE!" bentak Brian membuat Dave terkejut namun sedetik kemudian ia tersenyum. "Terima kasih sudah mencemaskan ku" Brian mengernyit. "Kau berkata seperti itu seperti adik perempuan ku saja" Dave tertawa. "Dimana dia sekarang?" "Aku sedang tidak membahas adik perempuan kita saat ini, Dave" Dave menghela nafas gusar. "Berjanjilah untuk tidak memberitahukannya pada Daddy" "Jika kau bukan adikku, aku pasti sudah menembak kepalamu karna kau membuat ku bersabar sejak tadi" "Oh, you can't" jawab Dave pelan membuat Brian semakin kesal. "DAVE!" "Okay, okay. Aku di Spanyol" "What?!" Dave mencabut earphone nya sesaat ketika Brian berteriak untuk yang kesekian kalinya. "Kau seperti Daddy!" ketus Dave seraya memasang kembali earphone nya. "Apa yang kau lakukan di sana sendiri?! Itu membahayakan mu, Dave Mateo Abraham" geram Brian membuat Dave memutar bola matanya. "Aku bukanlah Brian Anthony Abraham yang setiap waktu selalu diintai oleh bahaya" Brian menghela nafas. Ia sadar apa yang dikatakan oleh adiknya adalah benar, Dave tidak seperti dirinya yang hidup dalam bahaya karna musuhnya ada di mana-mana, bahkan hampir setiap hari ia memakai rompi anti peluru di balik setelah suit yang ia kenakan, Dave berbeda dengan dirinya, Dave tidak memiliki musuh sama sekali. "Ya, kau benar" ujar Brian pasrah. "Baiklah, ku tutup dulu telefon nya, aku harus bekerja" Brian mengernyit di seberang sana. "Kau bekerja?" tanya Brian tidak percaya. "Ummm, ya" jawab Dave dengan polos. "Untuk apa?" tanya Brian membuat Dave menghela nafasnya. "Daddy menyabut semua fasilitas yang ia berikan dan memblokkir ATM ku, bahkan aku tidak diijinkan untuk mengambil uang ku yang ada di rekening Mommy" "Aku tidak percaya Daddy akan melakukan hal itu, kau juga salah, kenapa kau menitipkan uang mu di rekening Mommy, kenapa tidak membuat rekening sendiri atas namamu?" "Sudahlah, lagi pula aku masih bisa bekerja di restoran klasik milik ku yang ada di Spanyol" "Kau mempunyai restoran di Spanyol?" "Ya, aku sengaja menyembunyikan identitas restoran itu agar Daddy tidak bisa melacaknya, aku sudah berfikir dari jauh-jauh hari bahwa hal seperti ini akan terjadi" "Kau butuh uang berapa?" "Tidak Brian. Aku tidak membutuhkan uang mu, lagi pula aku tidak membuat rekening di Spanyol, aku takut jika Daddy akan mengetahuinya" "Kalau begitu aku akan ke Spanyol saat ini" "No no no. Tidak perlu" "But.." kalimat Brian terpotong oleh Dave. "Brian, tidak perlu. Aku suka dengan kehidupan ku saat ini, tidak terkekang seperti di Los Angeles" ujar Dave lalu menghela nafas panjang, Brian bisa mendengar nada lelah dalam perkataan adiknya. "Baiklah, namun jika kau membutuhkan sesuatu, kau harus menghubungi ku" "Ya, tenang saja, aku bisa menjaga diriku di sini, aku sudah dua puluh delapan tahun" "Di mataku kau selalu berumur lima belas tahun" jawab Brian seraya terkekeh, Dave tersenyum mendengar pernyataan itu, ingatannya kembali kepada saat ia berumur lima belas tahun, saat itu ia mengalami kecelakaan bersama Brian, semenjak saat itu Brian selalu cemas jika Dave berada jauh darinya, seperti ketika liburan musim panas atau natal, karna Dave memilih berlibur dan merayakan hari natal bersama nenek dan kakek mereka yang tinggal di Spanyol. "Ya sudah aku tutup dulu telfon nya" "Baiklah, aku tunggu kepulangan mu" jawab Brian lalu memutuskan panggilan telephone tersebut. ----- Malam ini Dave berencana menarik perhatian wanita yang telah mencuri perhatian dan juga hatinya, namun ia tertegun mengingat kejadian sebelumnya, di malam kemarin wanita itu tidak tertarik sama sekali dengan Dave, melirik pun tidak, kali ini ia akan membuat perhatian wanita itu terpusat sepenuhnya untuk menatap Dave yang sedang bernyanyi. Dave mengedarkan pandangannya mencari Mateo namun nihil, pandangannya berhenti ketika melihat LED Tumblr yang ada di atas sound system, ia segera mengambil LED Tumblr tersebut dan menghiasnya di atas peralatan musiknya malam ini, ia bahkan melilitkan LED Tumblr tersebut ke tubuhnya, berharap jika wanita yang ia sukai menatap ke arahnya ketika ia bernyanyi. "Me siento feliz de estar cantando de nuevo esta noche.(aku merasa senang bisa bernyanyi kembali malam ini)" suara khas milik Dave membuka acara malam itu, membuat semua pengunjung bersorak lalu bertepuk tangan. "Cantaré la canción de Loco Enamorado, espero que les guste.(aku akan menyanyikan lagu Loco Enamorado, semoga kalian menyukainya)" para pengunjung semakin bersorak ketika Dave mulai bernyanyi.   Te confieso llevo un rato idealizándote Toda una vida yo buscándote No sé que hacer, te ves muy bien Me acercaré   Dave tersenyum ketika wanita yang ia tunggu-tunggu ada dalam pandangannya, wanita itu tengah mengantarkan pesanan kepada pengunjung restoran.   Te confieso que lo mío no es realmente hablar Soy algo tímido como verás Pero esta vez, me atreveré Te lo diré   Dave terkejut saat seorang pria menyanyikan bait selanjutnya, ia menoleh ke arah pria itu, Dave tersenyum melihat Daniel sahabat lama nya yang ikut bernyanyi bersamanya malam ini karena sejujurnya ia sedikit kewalahan setiap menyanyikan lagu ini, ia kurang menguasai lagu rap.   Ya me tienes como un loco enamorado Baby, la verdad es que tú me gustas demasiado Tú ven que lo demás yo te lo digo bailando Pégate   Dave sengaja memilih lagu tersebut karna lagu tersebut menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini kepada wanita yang telah mencuri perhatiannya.   Y es que ahora ya no sales de mi mente Ando por aqui pensando en ti frecuentemente Será que lo que siento por ti tu también lo sientes Pégate Sabes que soy yo quien te da calor Yo sé que conmigo tú la pasarás mejor Sabes que soy yo quien te hace perder el control Quiero bailar contigo hasta la última canción   Wanita yang mencuri perhatian Dave tampak cantik malam ini, tatanan rambutnya membuat Dave terkekeh dalam hati namun tidak membuat rasa di hati Dave berkurang sedikitpun kepada wanita itu.   Si tú eres para mí También soy para ti Por pasar otra noche contigo Hago lo que sea Si tú eres para mí También soy para ti Si te dejas llevar Yo te doy todo lo que quieras   Wanita itu tersenyum ketika mengantarkan beberapa pesanan ke meja pengunjung, membuat Dave ikut tersenyum. Senyuman wanita itu seolah menghipnotis dirinya.   No sé bebé que es lo que tú tienes Que cuando tú me bailas Me pones bien nervioso a mí Cuando te mueves así De manera provocativa Eso me motiva Bailando un reggaeton de los de antes que te activa De esos que se bailan lento Bien pegado, afincao   Dave sedikit mengernyit ketika perhatian wanita itu tidak terarah kepadanya, ia merasa bahwa semua yang ia lakukan harusnya sudah bisa menarik perhatian wanita itu.   Ya me tienes como un loco enamorado Baby, la verdad es que tú me gustas demasiado Tú ven que lo demás yo te lo digo bailando Pégate Y es que ahora ya no sales de mi mente Ando por aqui pensando en ti frecuentemente Será que lo que siento tú por mí también lo sientes Pégate   Sepanjang bernyanyi Dave selalu tersenyum, pandangannya tidak terlepas dari wanita yang bekerja di restorannya, wanita yang telah mencuri hati dan perhatiannya meskipun wanita itu belum menatap ke arahnya sejak tadi.   Sabes que soy yo quien te da calor Yo sé que conmigo tú la pasarás mejor Sabes que soy yo quien te hace perder el control Quiero bailar contigo hasta la última canción   Semakin lama ia merasa bahwa wanita itu benar-benar tidak memperhatikan dirinya, namun ia yakin bahwa ia benar-benar menyukai wanita itu bagaimanapun sikap dan penampilan dari wanita tersebut.   Si tú eres para mí También soy para ti Por pasar otra noche contigo Hago lo que sea (lo que sea) Si tú eres para mí Y yo soy para ti Por pasar otra noche contigo Yo hago lo que sea, yo hago lo que sea   Dave merasa tertantang saat wanita itu benar-benar tidak mengalihkan perhatiannya dari pengunjung restoran untuk menatap nya sejenak.   Tu sabes que me gustas Sabes que me encantas Báilalo lento que eso a mí me mata Dale mamacita que no tengo prisa Hagamos de esta noche una noche infinita No digas que te vas Busquemos un lugar Que no haya nadie solo haya oscuridad Y besame lento, paremos el tiempo   Sikap dari wanita itu membuat Dave tersenyum dalam hati, ia merasa wanita itu tantangan baginya.   Oye, tú tienes como un loco enamorado Baby, la verdad es que tú me gustas demasiado Ven que lo demás yo te lo digo bailando Pégate, yeah yeah Y es que ahora ya no sales de mi mente Ando por aqui pensando en ti frecuentemente Será que lo que siento tú por mí también lo sientes Pégate   Dan ia menyukai tantangan itu, diamnya sang wanita yang tidak memperhatikannya sejak tadi membuat semangat nya semakin terbakar untuk terus menarik perhatian wanita tersebut.   Sabes que soy yo quien te da calor Yo sé que conmigo tú la pasarás mejor Sabes que soy yo quien te hace perder el control Quiero bailar contigo hasta la última canción
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN