Datang sedikit lebih awal Mara yang didampingi oleh bosnya sampai juga di kampus. Mimpi pun tidak pernah Mara bayangkan, kalau harus menghadapi masalah seperti ini di kampusnya. Yang tadinya hanya urusan percintaan biasa, kini merambat jadi skandal yang menghebohkan seluruh kampus.
“Ayo turun!” ajak Aryan, karena sudah beberapa saat lamanya Mara masih duduk termangu di dalam mobil.
“Nanti pasti banyak yang lihat,” gumamnya seperti enggan turun dari sana.
“Jadi kamu masih ingin main kucing-kucingan? Kalau ke orang luar saja kamu enggan menunjukkan hubungan kita, lalu kapan kamu punya keberanian membawaku datang ke hadapan orang tuamu?” ucap Aryan tanpa bisa menyembunyikan rasa kecewanya.
“Bukan begitu, Om.”
“Tidak ada yang salah dengan hubungan kita, Beb. Kenapa harus disembunyikan? La
