Leader 55 - Perintah dari Raja Castillejo
Jenderal Vladimir pagi ini mendapatkan perintah dari raja Castillejo. Raja Castillejo memerintahkan untuk mengambil senjata yang sudah di pesan pada kerajaan Delroy. Kerajaan Khuzka memang mendapatkan pasokan persenjataan dari kerajaan Delroy. Dari mulai pedang, panah, tombak, sampai alat perang lainnya.
Jenderal Vladimir sebetulnya sudah menyarankan pada raja Castillejo. Agar kedepannya tidak membeli sejata lagi pada kerajaan Delroy. Karena jenderal Vladimir akan mengajarkan para prajurit untuk membuat senjata sendiri. Kualitas dan bahannya kita bisa pilih sendiri. Biayanya juga bisa di perhitungkan dan lebih menghemat. Jenderal Vladimir sudah bilang pada raja Castillejo bahwa dirinya dulu adalah anak seorang pandai besi. Untungnya raja Castillejo tidak sekepo putri Beatrice. Ia percaya begitu saja. Tanpa ada pertanyaan yang beruntun.
Jenderal Vladimir akan mencoba membuat senjata perang sendiri. Senjata dari berbagai macam negara. Yang bisa membuat pertahanan kerjaan Kuzkha semakin kuat. Sering menganggap Abad Pertengahan sebagai "masa kegelapan" tanpa sains dan teknologi. Perang di Abad Pertengahan juga sering digambarkan sangat kacau dan brutal, dengan dua pasukan yang saling menyerang dengan pedang dan perisai. Jenderal Vladimir banyak belajar. Jadi ia tahu cara membuat senjata dengan kualitas yang bagus.
"Baiklah untuk kali ini saja kita membeli senjata dari kerajaan Delroy. Karena memang sudah kepalang memesan. Untuk kedepannya kamu atur saja. Jika memang membuat senjata sendiri itu lebih baik. Lakukanlah, aku akan mendukungmu. Kamu tinggal melaporkan setiap perkembangannya. Untuk biaya dan lain-lain kamu urus dengan baik," perintah raja Castillejo. Raja Castillejo benar-benar percaya pada jenderal Vladimir. Untungnya jenderal Vladimir tidak menyalah gunakan kepercayaan sang raja.
Meskipun memang tujuan utamanya adalah menggunakan pasukan kerajaan Kuzkha, untuk melawan kerajaan Bednarek. Jenderal Vladimir hanya menunggu waktunya yang tepat. Jenderal Vladimir tidak boleh kalah dalam melawan kerajaan Bednarek. Jenderal Vladimir harus menang demi membalaskan dendam. Bukan hanya dendam ayahnya saja. Namun, semua dendam orang yang telah ditumpahkan darahnya oleh raja Dimitar. Raja Dimitar pantas mendapatkan kekalahan. Karena ia raja yang rakus dan sangat kejam.
Jenderal Vladimir tidak mau raja Dimitar begitu saja. Ia harus merasakan apa yang orang-orang rasakan. Jenderal Vladimir ingin membuat raja Dimitar menderita. Ini masih bagian dari rencananya. Rencananya yang harus lebih di matangkan lagi.
"Baik yang mulia raja, aku akan segera berangkat menuju kerajaan Delroy," sahut jenderal Vladimir.
Kemudian jenderal Vladimir siap-siap. Seperti biasa wakil jenderal Norman dan prajurit Toki ikut dalam pengambilan senjata. Mereka sudah cukup banyak membantu jenderal Vladimir. Jenderal Vladimir bisa mengandalkan mereka. Pasalnya yang tahu jalan menuju kerajaan Delroy adalah wakil jenderal Norman. Karena memang wakil jenderal Norman sudah sangat lama di kerajaan Kuzkha. Jadi ia tahu betul letak empat kerajaan yang berada di negeri empat menara. Mereka juga pasti akan senang jika diberikan tugas untuk menemani jenderal Vladimir mengambil senjata menuju kerajaan Delroy.
"Wakil jenderal Norman! Bersiap untuk perjalan menuju kerjaan Delroy. Ajak juga prajurit Toki dan prajurit Roki. Kamu atur saja beberapa prajurit byang ikut untuk mengangkut senjata yang akan kita ambil dari kerajaan Delroy," perintah jenderal Vladimir.
"Baik tuanku, segera laksanakan perintah!" Sahut Wakil Jenderal Norman sambil mengormat. Kemudian ia pergi untuk mengumpulkan siapa saja prajurit yang akan ikut dalam pengambilan senjata. Untungnya ia selalu memantau setiap perkembangan prajurit. Jadi ia tahu siapa saja yang layak ikut dalam tugas ini.
Jenderal Vladimir melihat raja Castillejo seperti orang yang kebingungan. Dia bolak balik di depan kursi singgasana. Sepertinya memang ada yang menganggu pikiran raja Castillejo. Jenderal Vladimir sangat penasaran apa yang membuat sang raja sampai seperti itu. Namun, jenderal Vladimir takut lancang jika menanyakan hal itu pada raja Castillejo.
Tidak apa, jenderal Vladimir akan mencoba menanyakan apa yang sedang mengangu pikiran sang raja.
"Ampuni aku yang mulia raja. Aku sudah lancang menanyakan hal ini. Namun, aku sedikit mencemaskan yang mulia raja. Sedari tadi aku lihat yang mulia raja seperti mengkhawatirkan sesuatu. Apa ada yang yang mulia raja khawatirkan?" Tanya jenderal Vladimir memberikan diri.
Raja Castillejo yang sejak tadi mondar mandir berhenti, setelah mendengarkan pertanyaan dari jenderal Vladimir.
"Tidak apa, jenderal. Aku hanya mencemaskanmu dan pasukanku. Sebetulnya sebelumnya Jenderal yang meninggal itu. Dia meninggal saat mengambil senjata menuju kerajaan Delroy. Saat perjalanan menuju kerajaan Delroy memang tidak ada kenadala dan masalah. Namun, saat mereka pulang membawa senjata pesanan dari kerajaan Delroy. Mereka diserang oleh beberapa bandit. Jenderal itu di bunuh oleh bandit yang menyerang mereka. Aku hanya takut hal itu terulang kembali. Padahal baru saja mendapatkan jenderal baru untuk kerajaan ini," cerita sang raja.
Oh ternyata hal itulah yang menganggu pikiran raja Castillejo. Jenderal Vladimir kira ada hal lain yang mengusik pikiran raja Castillejo.
"Yang mulia raja tenang saja. Aku akan waspada. Aku tidak akan mati semudah itu. Ada banyak prajurit yang terlatih yang akan melindungi aku," ucap jenderal Vladimir percaya diri.
"Bukankah kamu juga pernah terluka oleh bandit, saat menolong putri Beatrice?"
Benar juga, tapi jenderal Vladimir terluka karena menghalangi bandit yang akan melukai putri Beatrice.
"Tidak akan terulang lagi yang mulia raja. Aku tidak akan bertindak ceroboh lagi. Aku akan mengalahkan para bandit-bandit itu, jika dalam perjalanan menyerang kami. Aku juga akan menjamin keselamatan para prajurit yang ikut mengambil senjata bersamaku," jenderal Vladimir mencoba meyakinkan raja Castillejo. Agar ia tidak terus mencemaskan kepergian mereka menuju kerajaan Delroy.
Sepanjang perjalanan dari kerajaan Delroy menuju kerajaan Kuzkha memang sangat banyak bandit yang ingin merebut senjata pasokan yang dibuat oleh kerajaan Delroy. Para bandit tidak memiliki banyak emas untuk ditukarkan dengan senjata. Jadi mereka melakukan perampokan dan perampasan. Pada setiap kelompok yang melintas di wilayah mereka.
Kerajaan Delroy juga tidak bisa menghentikan kegiatan perampokan yang dilakukan oleh para bandit. Mereka juga tidak bisa mengorbankan para prajuritnya. Karena selain merampok dan merampas barang bawaan. Para bandit itu juga tidak segan segan untuk membunuhnya orang yang tidak menyerahkan barang bawaannya. Hal ini masih menjadi hal yang menakutkan. Makannya mulai banyak yang membatalkan pesanan senjata ke kerajaan Delroy. Karena resikonya terlalu besar. Para bandit itu sudah tidak bisa di hentikan.
Raja Edgar cukup pusing dengan masalah ini. Belum ada solusi yang terbaik dari kejahatan yang dilakukan para bandit ini. Sepertinya raja Edgar perlu membentuk pasukan khusus untuk membasmi para badit itu. Agar tidak meresahkan rakyat juga. Bisa-bisa lama kelamaan tidak ada yang mau memesan lagi senjata dari kerajaan Delroy karena ulah para bandit yang meresahkan itu.