Kiranti menghela napas berat begitu masuk ke apartemennya, kosong, bahkan tidak nampak sedikitpun tanda-tanda keberadaan Max. Sepertinya setelah mengantarnya kerja Max tidak kembali ke apartemen. "Kamu sebenarnya nyembunyiin apasih dari aku?" Gumam Kiranti melempar tasnya ke sembarang arah, Kiranti berjalan ke dapur untuk mengambil minuman tapi karena emosi gelas yang ia pegang sampai terjatuh. PYAR!! Suara pecahan beling menembus gendang telinganya, ruangan itu menggema keras suara gelas yang bertubrukan dengan lantai keramik. "Sial!" Desis Kiranti. "Kenapa sih hari ini semuanya berantakan?!" Teriaknya entah pada siapa, Kiranti capek, lelah, marah, dan khawatir, perasaan perempuan itu sedang terombang ambing tak karuan. "Hiks-hiks ... " pecah sudah pertahannya, Kiranti duduk berjong