15) Semusim

1574 Kata

Dengan gerakan yang sangat pelan, aku berdiri. Segenap jiwaku sudah terhipnotis. Tante Melia yang hanya mengenakan celana dalam dan beha, langsung melingkarkan kedua tangannya pada leherku. Rona wajahnya entah apa namanya. Dia menjulurkan lidahnya lalu menjilati bibir bawahnya. Aksi yang benar-benar eotis, binal, sensual dan sangat menggoda. “Bawa aku ke surga, Sayang. Puaskan aku malam ini…” Kembali Tante Melia berujar lirih dengan suaranya yang mendaadak terdengar serak-serak basah. Sungguh sangat seksi dan menggaiirahkan. Aku semakin terkesima. Tante Melia benar-benar telah menjadi orang lain. Seperti wanita-wanita nakal dalam film-film dewasa yang pernah aku tonton. Masih dengan gerakan yang sangat tenang dan terukur, Tante Melia menggerkan tangannya melata pada beberapa bagian tub

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN