El tak peduli lagi dengan tatapan karyawan yang lain. El menggendong Elia masuk ke dalam ruangannya. El lebih memilih mengurus Elia dulu. Urusan dengan Mul dan istrinya bisa nanti saja. El membaringkan Elia di sofa ruangannya. El memberi Elia minum air putih. Lalu ia kembali ke dapur. El mencari serbet bersih lalu diambil es batu dari kulkas. Laku dibungkus es batu ke dalam dua lembar serbet. Kemudian serbet berisi es batu dimasukkan dalam baskom dan dibawa ke ruangannya. "Kompres di bagian yang sakit." El menyerahkan dua serbet itu ke tangan Elia. Elia menempelkan satu serbet berisi es batu di pipinya yang terasa memar, dan di kakinya yang terasa ngilu. "Kamu di sini saja aku ingin menemui Mul dan istrinya," ucap El. "Jangan emosi ya, Pak!" Elia mengingatkan El. Elia tidak ingin. El m