Pagi Senin. El menjemput Elia di rumah Nini. El ikut sarapan di rumah nini nya. Setelah sarapan mereka segera berangkat ke kantor, agar bisa datang paling pagi, sebelum karyawan lain datang. "Berarti nanti Bapak membawa mobilnya melewati kantor dulu, lalu menurunkan saya di dekat gang ke rumah kost saya. Kemudian Bapak putar balik menuju landasan Ulin, sebelum putar balik lagi ke kantor." Elia menanyakan rute yang harus ditempuh El pagi ini. "Iya, begitu." El membenarkan rute yang dipaparkan Elia. "Rumit banget ya, Pak." Elia bergumam. "Sabar, hanya sampai surat nikah kita selesai." "Jujur saja, sejak jatuh cinta pada Bapak saya jadi penyabar. Saya juga belajar berpikir dulu sebelum bicara. Asal jangan Bapak pancing emosi saya, saya tidak akan galak lagi." Elia tak malu mengakui ap