Icha tergagap saat keluar dan mendapati Irfan dan ibunya sudah berada di balik pintu. Padahal ia baru saja ingin berangkat ke kampus. “Mau ke kampus?” tanya wanita itu. Icha mengangguk sungkan usai menyalaminya. Irfan malah senang me-natapnya. “Tadinya mau nitip Mama sama kau,” tutur Irfan. “Iya, nak. Mama maksa Irfan biar ke sini. Sudah lama tak bertemu kau. Mumpung Mama lagi ke sini,” tuturnya yang dibalas senyuman kikuk milik Icha. Diam-diam ia menghela nafas lega karena kesibukannya di kampus hari ini. Ah, waktu memang berlalu sangat cepat. Jika dulu ia tergila-gila dengan lelaki ini maka sekarang tidak lagi. Seminar proposal kelar. Berlanjut ujian akhir semester. Ujian akhir semester kelar, wajah-wajah cerah pun keluar. Tak hanya Icha tapi juga para sahabatnya. Bedanya, Icha s