Ia mengaduk-aduk minumannya di kantin. Mengabaikan segala macam panggilan yang memanggilnya sejak pagi. Telepon diabaikan. Panggilan secara langsung juga diabaikan. Hal yang membuat Aisha mendengus. Sebal karena kakaknya tak menoleh sedikit pun. Bahkan peduli saja tidak. Tapi saat ia berjalan mendekat, ia langsung mengetahui kalau suasana hati kakaknya itu sedang berkabut. Gelap. Hingga ia tak berani melanjutkan langkahnya dan memutuskan berbalik tapi..... “Woi, Lan!” Regan yang sedari kemarin mencari Fadlan namun tak berhasil ditemui itu, nongol dan langsung berteriak memanggil begitu melihat Fadlan ada di kantin. Lelaki yang satu itu tak peduli akan suasana hati Fadlan yang kacau. Pun tak peka pula. Tetap melangkah bahkan kemudian menepuk bahu Fadlan dengan kuat. Fadlan langsung mendon