“Sudah mau pulang, Marissa?” tanya salah satu professor di departemen kampusnya. Ia terkekeh lantas menyalami dan pamit pada lelaki tua itu. Kemudian ia berjalan menuju parkiran mobil fakultas. Ia masuk ke dalam mobilnya dan segera menyalakan mesinnya. Di pertengahan jalan, ia berhenti di rumah makan Padang. Membeli dua bungkus nasi Padang dengan lauk ayam. Kemudian segera mengendarai mobilnya menuju rumah sakit. Memang sih, belum ada kata sepakat untuk akur kembali dari Fadlan. Tetapi lelaki itu juga tak menolaknya kan? Apa salahnya ia berusaha? Setidak-nya untuk sedikit menyenangkan lelaki itu agar bisa memaafkannya. Ia tidak berharap lebih kalau lelaki itu akan menerimanya lagi atau mereka dekat seperti dulu. Begini saja Icha sudah senang. Setibanya di rumah sakit, Icha langsung masuk