"Aku, kamu, dia, kita, dan kalian. Segalanya berubah dengan pesat. Sayang, seiring berjalannya waktu. Aku hanya diam membisu. Menunggu langit mau menjadi saksiku. Bahwa aku tak pernah berhenti mengharapkanmu." Happy Reading "Bagaimana dengan kedua anak itu?" Darren berucap tanpa perlu menatap ke arah Anthonio. Matanya terfokus pada layar digital yang berada di hadapannya. "Sesuai perintah anda tuan. Mereka sudah berada di panti asuhan." tanpa pikir panjang Anthonio menyahuti, suaranya terdengar lantang dan tenang. Suasana di ruangan Aurora itu langsung hening, Anthonio menelan kegugupannya. Apa yang salah? Dia sudah melakukan yang benar bukan? Lalu sekarang ini kenapa suasana sangat mengerikan seolah ada api biru yang menguar dari punggung Darren. Mata Anthonio melirik ke arah Dar