Kak Amel, Mas Andre dan Mas Ali sedang berbincang di teras saat aku pulang. Kak Amel berdehem kecil begitu aku melangkah mendekat. Di meja, ada dua piring berisi camilan. Aku meraih roti itu dan menguyahnya pelan untuk mengusir gugup. Aku tersenyum kecil, baru saja aku hendak membalikkan badan dan melangkah pergi, tiba-tiba Kak Amel berkata, "Duduk sini, Fit." Kak Amel menggeser tubuhnya ke arah Mas Andre. Dengan perasaan tak nyaman, akhirnya aku duduk dengan tangan saling meremas. Pasti sebentar lagi aku akan dihakimi. Aku menarik napas panjang, menatap Mas Ali yang langsung menatapku dingin. Maas Ali, untuk kali ini saja, tolong bantu aku, kataku dalam hati, menatap Mas Ali penuh harap. Yang kutatap tetap saja bersikap dingin. "Dia siapamu, Fit?" tanya Kak Amel tanpa basa-basi. Tata