Aku segera masuk saat mobil Mas Ali berhenti di depanku. Mobil segera melaju. Aku merogoh HP saat mendengar nada dering. Dari Pak Danu. "Iya, Kak. Ini udah mau pulang. Kakak jangan ke rumahku. Ibu sedang main," kataku memberi alasan. Mas Ali melirikku sinis. Ia menghembuskan napas berkali-kali. "Aku ingin melamarmu pada ibumu," ucap suara di seberang. Di sampingku, Mas Ali lagi-lagi menyentak napas. "Lain waktu saja ya, Kak? Aku sedang dalam perjalanan, udah dulu ya Kak." Lalu kumatikan HP, cepat memasukkannya ke dalam tas. "Maumu sebenarnya apa, Fit?" Aku menoleh, memandang Mas Ali yang terlihat marah dengan wajah tak mengerti. "Maksudmu apa, Mas?" "Melamarmu, yang benar saja! Kamu sudah menikah, Fit!" katanya sambil mencengkram erat-erat kemudi. "Yaa aku tau." "Katakan padanya,