Hoek! Hoek! Hoek! Gejolak di perutku nggak dapat lagi ditahan. "Maaf, Pak." cicitku pelan sebelum kepalaku terkulai lemas di bahunya. "Cantik-cantik tapi nyusahin," gumam Pak Dewa samar. Apa pria itu bilang? Pria itu baru saja memujiku cantik? Nggak mungkin Pak Dewa bisa mengeluarkan kata seperti itu. Astaga, telingaku ini pasti sudah bermasalah. "Beneran saya cantik, Pak?" tanyaku memastikan. Kekehan geli pun akhirnya meluncur dari mulutku karena nggak bisa kutahan. "Berarti Bapak tertarik dong sama saya?" lanjutku sambil melemparkan senyum asimetris pada Pak Dewa. Ya, nggak mungkinlah, Alisha. Kamu ini cuma baby sitter. Sadar diri dong! gerutuku mengingatkan dalam hati. "Jelas saya tertarik..." Tangan Pak Dewa terangkat, pria itu mengelus puncak kepalaku beberapa kali. Pasti pi