“Sial, Aqnes." Kelvin mengumpat sambil terus berlari mengejar Aqnes yang semakin berlari menjauhinya. Cewek satu itu benar-benar membuatnya frustrasi, lagi pula kenapa dirinya harus mengejar Aqnes yang jelas-jelas mereka berdua tidak mempunyai hubungan apa-apa. Berteman saja rasanya tidak, tapi entahlah dirinya hanya ingin menjelaskan kesalah pahaman atas insiden tadi. Well, jujur saja sejak dirinya pertama kali mencium Aqnes di kelasnya sejak saat itu pula dirinya mulai menyukai Aqnes. Gila memang menyukai cewek karena sebuah ciuman, Mata onyx-nya kini memandang tajam punggung Aqnes yang akan memasuki pintu gudang. Sial, apa yang mau cewek itu lakukan di gudang. Belum sempat Aqnes menutup pintunya Kelvin seketika menerobos masuk lalu menutup pintu gudang tersebut. Membuat Aqnes terpeki