“Jika belum, sama anak Aunty aja. Rayan.” Andari lanjut menunjuk putranya, Lea menatap pria yang duduk di dekatnya. Lea mengenalnya sebagai teman baik Hamish. Rayan balas menatapnya dengan tatapan dingin. “Gimana dokter Putra?” Andari meminta persetujuan Putra, sebab Lea hanya tersenyum tipis. Tampak Andari gigih. “Ma,” tegur Rayan. Andari malah tersenyum pada putranya, “Mama lagi usaha ini, percaya deh demi kamu juga kok.” Putra mengelap bibirnya dulu, lalu tersenyum, “saya terserah Lea saja, jika memang berjodoh dengan Rayan, bagusnya kita sudah saling kenal.” “Papa,” Lea memberi tatapan sebuah isyarat untuk tidak memberi harapan. Amira yang mendengarnya memberi tatapan pada Hamish yang pilih tidak pedulikan obrolan mereka. Amira menghela napas, putranya tampak benar-benar te