Kelana 18

1144 Kata

“Terima kasih ya,” ucap Panji tersenyum, menerima perhatian dari wanita yang ia usahakan bisa dapatkan hatinya. Meskipun harus melakukan sesuatu diluar kebiasaannya, seperti shalat lima waktu. Kelana seperti berlian yang tak ternilai harganya, yang akan sulit ia miliki dan yang akan sulit ia dapatkan, Kelana adalah gadis pendiam dan gadis yang memiliki kecantikan diatas rat-rata, Kelana cenderung sendirian dibandingkan harus berteman, satu-satunya temannya adalah Iza, karena mereka dulu sekolah di sekolah yang sama dan mereka sahabatan. Selain Iza, tidak ada lagi teman Kelana. “Kamu makan ini dan jangan makan buryam lagi, kamu butuh energi, bukan? Karena kamu—” Kelana hendak mengatakan sesuatu, namun ia tidak boleh melanjutkan, ia tidak mau membuat Panji malu. Panji mengelus leher belak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN