“Maafkan gua, Ji,” ucap Nawan yang saat ini menundukkan kepala dan berdiri dihadapan Panji yang belum menghabiskan makanannya. “Lo gak usah minta maaf, Wan.” “Gua akan ganti uang lo, tapi tunggu waktu ya, Ji. Gua narik dulu,” kata Nawan. “Udah lo gak usah pikirin itu,” kata Panji. “Gua lagi gak nagi loh ini.” Panji menggelengkan kepala. “Tapi gua minta ke lo, kalau lo ada masalah, tolong banget buat cerita sama gua, atau kalau lo butuh bantuan bilang aja sama gua, kalau emang gua gak bisa bantu, mungkin gua bisa nyariin lo solusi.” “Gua gak pengen ngerepotin lo, Ji.” “Udah lah, Wan. Kita ini tetangga dan lo udah gua anggap seperti keluarga gua sendiri, lo suka banget bawain gua makanan, bini lo sama anak-anak lo juga baik,” kata Panji menggelengkan kepala. “Emang sesulit itu ya, Wan?”