Setelah shalat Magrib, Kelana dan Panji kembali ke tempat mereka, karena siapatahu saja Tora kembali dan mereka tak ada ditempat, Kelana menoleh melihat sekitar dan meja mereka masih terisi makanan mereka tadi. Kelana kembali duduk dan menggelengkan kepala. Panji menunduk sesaat dan berkata, “Ada apa?” “Gak ada apa-apa. Tapi, Tora kemana?” tanya Kelana. “Oh iya. Tadi dia ngabarin katanya dia langsung pulang,” jawab Panji. “Kapan dia ngabarin?” “Tadi barusan.” Kelana mengangguk. Panji sebenarnya berbohong, karena ia tahu kalau Tora meninggalkan kesempatan untuknya agar mengutarakan perasaannya terhadap Kelana, ia akan kalah dengan Dion dan Adnan. Jadi, ia harus bergerak cepat sebelum semuanya terlambat dan ia menyesal. “Ya udah. Kita pulang juga, soalnya abang aku udah kirim pesan j