Kelana duduk dihadapan sang Abang yang ditemani oleh Fauziah, Kelana menunggu sampai abangnya mau mengatakan sesuatu yang ingin ia katakan, karena Kelana harus mengaji, sehari ia harus menamatkan satu jus. Itu lah tugas yang diberikan oleh Malik beberapa hari ini. Kelana tahu bahwa abangnya itu ingin yang terbaik untuknya, namun ada kalanya Kelana menganggap bahwa apa yang abangnya itu lakukan terlalu berlebihan. Tapi, tetap saja ini yang terbaik menurut Malik. “Kelana, bagaimana menurut kamu Ummi Safiah dan Pak Kiai Husman?” tanya Malik menatap Kelana yang saat ini duduk santun didepannya. “Mereka baik pada Lana, mereka juga seperti orangtua Lana, bahkan Lana mendapatkan kasih sayang sangat besar dari mereka, semenjak Lana meninggalkan pondok dan memilih kuliah, Ummi sering menghubungi