“Assalamu’alaikum,” ucap Adnan dari arah pintu ruang tamu. “Wa’alaikumussalam,” jawab Malik keluar dari ruang tengah dan menghampiri Adnan yang saat ini tersenyum. “Ayo masuk, Adnan.” “Terima kasih, Bang Malik,” ucap Adnan. “Eh, Bang Malik? Biasanya juga panggil nama,” kekeh Malik duduk disalah satu sofa kosong, sementara Adnan duduk dihadapannya. “Mulai sekarang saya harus panggil Abang, ‘kan? Karena suatu saat juga akan tetap sama,” kekeh Adnan membuat Malik tersenyum mendengarkan. “Bagaimana? Macet?” “Tidak juga. Mungkin karena akhir pekan,” jawab Adnan. “Lana,” panggil Malik. “Iya, Bang?” Kelana keluar dari ruang tengah dan menghampiri abangnya, ia tersenyum melihat Adnan yang datang. Apakah pria yang akan dijodohkan Malik adalah Adnan? Namun, Kelana tidak pernah ada perasaan pa