Kelana 22

1269 Kata

Keluarga Malik saat ini sedang makan siang bersama, Adnan juga ada ditengah mereka, keluarga Malik terlihat sangat rukun dan damai, membuat Adnan tersenyum setiap kali melihatnya. Meskipun Malik terlihat sangat keras diluar, tapi sungguh didalam hatinya, ia yang paling menyayangi keluarganya dan akan selalu ada untuk keluarganya. Adnan sangat mengagumi sosok Malik dan akan sangat bahagia andaikan ia menjadi bagian dari keluarga ini. “Adnan, makan ya,” kata Malik menepuk punggung Adnan. “Abang, kenapa punggung Adnan malah ditepuk begitu?” geleng Fauziah. “Dia ini sudah Abang anggap sebagai adik, meskipun usia kami tak terlalu jauh,” jawab Malik. Fauziah tersenyum dan menggelengkan kepala melihat sikap suaminya itu. Fauziah menoleh sesaat melihat Kelana yang sejak tadi diam saja, meskip

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN