Kelana 49

1547 Kata

“Berat banget ya?” tanya Iza menyentuh lengan Kelana. Sementara Panji pergi ke kamar kecil, jadi hanya Kelana dan Iza yang kini duduk berdampingan. Makanan milik Kelana juga baru kurang sedikit. “Kalau aku bilang gak berat ya gak mungkin, kamu pasti tahu kan?” “Emangnya pas kalian dijodohin, kamu gak tahu kalau Bang Adnan sakit-sakit?” tanya Iza menoleh melihat Kelana. Kelana menggeleng. Ia tidak tahu apa pun tentang itu, yang ia tahu Adnan adalah pria yang sehat dan sangat baik. Jadi, ia tidak tahu apa pun tentang penyakit yang diderita Adnan, bahkan abangnya pun tak mengatakan apa pun. Yang Kelana tahu Adnan hanya demam biasa. Dan, masuk rumah sakit kala itu. “Bang Adnan memangnya sakit apa?” tanya Iza lagi. “Aku juga gak tahu, Iz. Ummi dan Abah gak pernah bahas itu, mungkin mereka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN