Tertangkap Basah

2326 Kata
Yang bisa Fella lakukan hanya melongo karena terlalu takjub dengan kemewahan di dalam mansion orang tua Ero begitu dia sudah masuk ke dalam. Benar karena profesinya sebagai seorang pencuri, Fella sudah sering keluar masuk rumah-rumah orang kaya, tapi baru kali ini dia melihat mansion semewah dan semegah itu. Tak diragukan lagi keluarga Romanov memang keluarga jutawan dan adikuasa karena mereka yang terkenal sebagai kelompok mafia terbesar di Italia. Banyak bodyguard yang berjaga di sekeliling mansion, jelas Fella mustahil bisa melarikan diri semisal dia melakukan tindakan bodoh dengan mencoba melarikan diri. Walau itu mustahil dia lakukan mengingat nyawa Diego taruhannya. Fella kini sedang berjalan beriringan dengan Ero, hingga langkah mereka terhenti di sebuah ruangan. Graziano Romanov yang merupakan ayah Ero ada di ruangan itu, tidak sendirian karena ada sosok sang istri di sampingnya, Grace Romanov yang tidak lain merupakan ibu kandung Ero dan Enzio. “Mau apa kau ke sini, Ero? Jangan bilang kau ingin membuat kekacauan lagi.” Grace yang mengatakan itu karena dia tampak selalu kesal pada putra sulungnya tersebut. Bukan tanpa alasan sikap Grace jadi sesinis itu pada putranya sendiri, melainkan karena Ero sudah sering mengecewakannya di masa lalu. Berbeda dengan putra bungsunya, Enzio yang justru selalu membuatnya bangga. Grace lebih mendukung Enzio yang dijadikan kepala keluarga Romanov menggantikan suaminya kelak dibandingkan posisi itu jatuh pada Ero. “Tentu saja tidak, Ibu. Kapan aku pernah membuat kekacauan di mansion ini?” Grace mendengus. “Jangan pura-pura lupa dan bodoh begitu. Kau tahu persis kekacauan apa yang ibu maksud dan lagi …” Tatapan Grace kini tertuju pada Fella yang berdiri di samping Ero dengan kepala tertunduk. “… siapa wanita yang kau bawa itu?” Ero menyeringai lebar, pertanyaan itu sudah dia nantikan sejak tadi. “Aku yakin ayah sudah menceritakan pada ibu bahwa dia memberiku kesempatan selama satu minggu untuk mengenalkan calon istri padanya. Dan itulah yang sedang aku lakukan sekarang. Aku sedang mengenalkan calon istri pada kalian berdua. Kenalkan namanya Fella Donna Filippa.” Begitu namanya disebut karena Ero sedang mengenalkan dirinya pada orang tuanya, Fella pun mengangkat kepala. Dia mengulas senyum seramah mungkin pada orang tua Ero tersebut. “Selamat siang, Tuan dan Nyonya,” sapanya berusaha bersikap sopan karena walau bagaimana pun pasangan suami istri yang ada di hadapannya itu bukan pasangan biasa. “Hm, jadi dia calon istrimu,” ucap Graziano seraya menatap lekat sosok Fella mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. “Benar Ayah. Sesuai permintaan ayah, aku membawa calon istriku dalam waktu satu minggu. Ini belum satu minggu dari waktu yang diberikan oleh ayah padaku.” “Namamu Fella?” Alih-alih merespons ucapan Ero, Graziano justru mengajak Fella bicara. Seketika Fella pun memberanikan diri menatap sang kepala keluarga Romanov tersebut. “Ya, benar nama saya Fella, Tuan.” “Nama yang indah, seindah wajahmu. Apa pekerjaanmu, Fella?” Fella meneguk ludah karena tak tahu harus menjawab apa. Tak mungkin bukan dia mengatakan yang sebenarnya pada Graziano bahwa profesinya sebagai seorang pencuri. Lagi pula Ero tak memberitahunya jawaban apa yang harus dia berikan jika orang tuanya bertanya perihal profesi seperti sekarang. “Dia ini seorang pencuri yang sangat lihai menyusup ke rumah-rumah orang kaya, Ayah.” Fella terbelalak sempurna mendengar jawaban Ero, tak menyangka pria itu berkata yang sebenarnya di depan ayahnya. “Seorang pencuri?” Grace bertanya dengan kening mengernyit tak percaya bahwa calon menantunya merupakan seorang pencuri. “Ya,” sahut Ero tanpa ragu. “Aku tidak akan berbohong dengan mengatakan bahwa wanita yang akan menjadi calon istriku ini merupakan putri bangsawan atau putri dari kelompok mafia lain karena aku tahu itu tindakan percuma. Kalian akan mengetahui dengan mudah identitasnya yang sebenarnya. Karena itu aku tidak akan menutupi apa pun dari kalian. Lagi pula ayah dan ibu selalu mendesakku untuk segera menikah tanpa menyebutkan harus seperti apa calon istriku, kan?” “Ya, tapi wanita yang berprofesi seorang pencuri rasanya tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Romanov.” Ero berdecak. “Ibu, ibu, apa menurut ibu profesi kita yang sebagai kelompok mafia jauh lebih baik dari profesi seorang pencuri? Kita justru lebih parah dari seorang pencuri karena apa? Karena sudah terlalu banyak kejahatan yang kita lakukan, seperti melenyapkan nyawa orang lain sudah menjadi sesuatu yang biasa dilakukan keluarga kita, karena itu jangan melarangku menikahi wanita pilihanku ini hanya karena dia seorang pencuri.” Tiba-tiba terdengar suara tawa Graziano yang mengalun kencang, menertawakan ucapan Ero dan perdebatan pria itu dengan ibunya sendiri. “Kenapa kau malah tertawa? Anakmu membawa wanita ke hadapanmu dengan profesi seorang pencuri. Ini sebuah kesalahan. Sama sekali tidak benar,” protes Grace yang alih-alih membantunya menegur Ero, justru suaminya itu tetap bersikap santai seperti ini. “Aku setuju dengan perkataan Ero, tidak peduli apa pun profesi wanita itu jika Ero sudah memilihnya sebagai calon istri, kita mau bagaimana? Bagus jika akhirnya dia mau menikah juga, ini sudah kemajuan, bukan? Jadi jangan mempermasalahkan profesi calon istrinya yang seorang pencuri karena profesi itu tidak ada bedanya dengan kita. Aku setuju sekali dengan Ero untuk masalah ini.” Grace menggeram tertahan, kesal tentu saja karena sang suami mendukung rencana Ero untuk menikahi wanita yang tidak jelas asal usulnya dan seorang pencuri pula. “Di mana orang tuamu, Fella? Karena kau akan menikah dengan putraku, artinya aku harus mengenal orang tuamu juga.” Ditanya seperti itu oleh Graziano, Fella yang sedang menundukan kepala pun bergegas mengangkat kepalanya. “Orang tua saya sudah tiada, Tuan.” “Mereka tewas karena menjadi korban wabah covid-19 tahun lalu.” Lagi-lagi Ero melibatkan diri dalam pembicaraan, memilih mengatakan yang sebenarnya tentang Fella pada ayahnya. “Hm, begitu rupanya. Aku ikut berduka untukmu, Fella. Tapi jangan khawatir karena setelah kau resmi menikah dengan Ero, kau juga resmi menjadi bagian dari keluarga Romanov. Aku dan Grace tentunya akan menjadi orang tuamu.” Fella mengulas senyum. “Terima kasih, Tuan,” sahutnya merasa lega. Dia pikir sosok orang tua Ero akan sangat menyeramkan, tak ubahnya dengan Ero. Namun, ternyata ayahnya sangat baik, sangat berbanding terbalik dengan posisinya yang seorang pemimpin kelompok mafia terbesar di Italia. Fella pikir ayah Ero merupakan pria yang kejam seperti putranya, tapi nyatanya tidak karena pria paruh baya yang masih terlihat gagah di usianya yang tak muda lagi itu ternyata sangat baik dan ramah padanya. Bahkan masih mau menerimanya sebagai menantu walau sudah tahu profesinya sehina itu yaitu sebagai seorang pencuri. Hanya saja Fella menyadari hanya ayah Ero yang baik dan mau menerimanya, karena ibu Ero justru secara terang-terangan menunjukan penolakan. Wanita cantik yang tampak anggun itu terus melayangkan tatapan tajam semenjak Fella berdiri di hadapannya. “Kapan kalian akan menikah?” tanya Graziano. “Secepatnya Ayah. Karena aku juga ingin secepatnya memberikan cucu laki-laki pada kalian berdua.” Graziano mengangguk, berbeda dengan Grace yang mendengus dan menipiskan bibir, tampak tak suka karena dia selalu mendukung Enzio yang menempati posisi sebagai penerus keluarga Romanov. “Kalian bisa melangsungkan pernikahan di mansion ini jika mau.” Dengan tegas Ero menggelengkan kepala. “Tidak, Ayah. Kami akan melangsungkan pernikahan di mansionku. Ibu dan ayah harus datang nanti.” “Tentu kami akan datang. Jadi, kapan pernikahannya akan dilangsungkan?” tanya Graziano yang tampak sudah tak sabar ingin segera menyaksikan pernikahan putra pertamanya itu. “Dua hari lagi. Pernikahan kami akan dilangsungkan dua hari lagi.” Fella pun terbalalak karena tak menyangka secepat itu dia akan menikah dengan Ero. *** Fella masih belum bisa melupakan pertemuannya dengan orang tua Ero, bagaimana ibu pria itu yang secara terang-terangan menolaknya, sedangkan ayah pria itu yang justru menerimanya dengan tangan terbuka. Fella tak ingin ambil pusing karena yang harus dia lakukan sekarang hanya menjalankan tugas dengan baik. Secepatnya melahirkan seorang anak laki-laki untuk Ero agar dia dan Diego bisa lepas dari jeratan Ero secepatnya. Fella dan Ero sudah kembali ke mansion, Fella tengah berada di kamarnya sekarang. Seorang diri tanpa melakukan apa pun. Awalnya Fella sedang bermalas-malasan sambil merebahkan diri, memikirkan akan semenderita apa jika dia sudah resmi menikah dengan Ero nanti, tapi lamunannya itu buyar ketika mendengar suara mesin mobil yang dinyalakan di luar sana. Fella pun bergegas turun dari ranjang dan mengintip keluar melalui jendela. “Mau ke mana pria b******k itu?” gumam Fella, bertanya pada dirinya sendiri ketika melihat Ero memasuki sebuah mobil yang mesinnya sudah dinyalakan. Sepertinya pria itu berniat untuk pergi. Dan benar saja tak lama kemudian mobil yang ditumpangi Ero bersama empat mobil di belakangnya kini melaju meninggalkan mansion. “Pria b******k itu sudah pergi dari mansion, ini kesempatanku untuk menemui Diego.” Fella sudah memutuskan untuk melakukan tindakan nekat itu seolah dia lupa konsekuensinya akan sangat besar jika sampai tindakannya ini tertangkap basah oleh Ero. Fella hanya terlalu mengkhawatirkan kondisi kekasihnya sehingga dia memutuskan melakukan tindakan nekat ini. Fella keluar dari kamarnya dengan sangat hati-hati agar tak diketahui orang lain yang mungkin sedang berada di mansion ini. Suasana mansion sangat sepi dan Fella pikir tindakannya yang akan menemui Diego secara diam-diam ini tidak akan diketahui. “Di mana Diego disekap, ya?” Fella memang tak tahu menahu di mana tepatnya Diego disekap saat ini. Hanya saja dia teringat pada film-film tema mafia yang sering dia tonton di televisi, dia yakin Ero memiliki penjara ruang bawah tanah seperti kebanyakan mafia yang pernah Fella tonton filmnya. “Pasti ada tangga yang akan membawaku ke ruang bawah tanah.” Fella meyakini hal itu dan dia mulai mencari dengan teliti adakah tangga yang membawanya menuju ruang bawah tanah. Setelah mencari cukup lama, mengingat betapa luas mansion itu dan banyak sekali ruangan di sana, akhirnya Fella menemukan tempat yang dicarinya. Fella menemukan tangga menuju ruang bawah tanah yang berada di dekat ruangan penyimpanan barang-barang berharga koleksi Ero yang saat itu dijadikan sebagai tempat persembunyian oleh Fella di saat menyusup ke mansion itu tempo hari. Fella pun dengan sangat hati-hati menuruni anak tangga karena dia tak ingin langkah kakinya menimbulkan suara yang akan membuatnya tertangkap basah sedang menyusup menuju penjara ruang bawah tanah. Setibanya di ujung tangga, benar saja memang ada ruang bawah tanah di sana, dan seperti dugaan Fella memang banyak sel penjara di sana dan salah satunya ada sosok Diego yang dikurung di sana. Pria malang itu tangah duduk di lantai, menyandarkan punggung pada dinding yang dingin, pria itu tengah memeluk lututnya sendiri dan membenamkan wajah di antara kedua lututnya. “Diego.” Refleks pria itu mendongak begitu mendengar suara yang tak asing di telinganya. “Fella.” Diego tampak senang melihat kedatangan sang kekasih, berniat menghampiri wanita itu yang berdiri di luar jeruji besi tempatnya disekap, Diego tak sanggup menghampiri Fella karena baru teringat salah satu kakinya diikat dengan rantai sehingga dia tak bisa beranjak ke mana pun. Sedangkan Fella kini membekap mulut dengan kedua mata yang berkaca-kaca melihat kondisi kekasihnya yang begitu menyedihkan. “Mereka mengikatmu dengan rantai, Diego?” “Begitulah,” sahut Diego. “Gara-gara rantai sialan ini aku tidak bisa pergi dari sini dan menyelamatkanmu.” Fella tersenyum miris. “Jangan memikirkan cara untuk menyelamatkanku, Diego. Jika kau memiliki kesemptan untuk melarikan diri, kau harus menyelamatkan dirimu sendiri.” “Lalu kau? Bagaimana denganmu?” Fella membuang muka ke arah lain karena rasanya tak tega memberitahu Diego bahwa dia akan menikah dengan Ero dua hari lagi. “Jangan memikirkan aku. Kau harus ingat gara-gara aku yang memaksamu untuk menjadikan mansion ini sebagai target pencurian kita, nasibmu jadi seperti ini. Karena itu jika kau memiliki kesempatan untuk melarikan diri, pergilah. Jangan pedulikan aku.” “Mana bisa begitu. Aku tidak akan pergi tanpamu. Kita akan pergi bersama-sama dari sini.” Fella detik itu juga memasang raut sendu. “Rasanya sulit bagiku untuk pergi dari mansion ini, aku sudah terjebak di sini dengan mafia itu.” “Sebenarnya kesepakatan apa yang sudah kau buat dengannya kemarin?” Fella masih membuang muka ke arah lain karena tak sanggup menatap wajah Diego yang pastinya akan terluka jika mengetahui dirinya akan menikah dengan Ero. “Fella, jawab aku!” bentak Diego yang mulai kesal dengan kediaman Fella. “Aku akan menikah dengannya dua hari lagi.” Kedua mata Diego seketika terbelalak. “Apa kau bilang? Kau akan menikah dengan mafia itu?” Fella mengangguk. “Ya, seperti yang kau lihat kemarin, aku terpaksa bersedia menikah dengannya demi menyelamatkan dirimu karena dia akan membunuhmu jika aku sampai menolak. Tapi kau jangan khawatir karena pernikahan ini hanya sementara. Setelah aku melahirkan anak laki-laki untuknya, kita berdua akan dilepaskan dan diizinkan pergi dari mansion ini.” Diego menggelengkan kepala berulang kali, tak rela tentu saja karena kekasihnya akan menikah dengan pria lain. “Jangan Fella. Jangan lakukan itu. Aku mohon padamu.” “Percayalah aku juga tidak ingin melakukan ini, tapi aku tidak memiliki pilihan lain. Ini demi keselamatan kita berdua, aku harus mengorbankan diri seperti ini.” “Aku tidak rela kau menikah dengannya, apalagi sampai melahirkan keturunannya.” Kedua mata Fella yang berkaca-kaca itu kini benar-benar menjatuhkan air mata. Tak kuasa menahan kesedihan karena nasibnya yang begitu menyedihkan ini. “Maafkan aku, Diego. Aku tidak pernah bermaksud mengkhianatimu, tapi hanya ini satu-satunya cara agar kita berdua selamat.” “Benarkah tidak ada cara lain selain ini?” Fella mengangguk. “Ya, aku sudah memikirkannya semalaman sampai tidak tidur, dan hasilnya tidak ada cara lain selain ini jika kita berdua ingin selamat. Maafkan aku, Diego. Aku harap kau memahami kondisiku.” Diego pun ikut meneteskan air mata, tak kuasa menahan kesedihan karena harus merelakan kekasihnya menikah dan melahirkan keturunan pria lain demi mempertahankan nyawa mereka berdua. Sepasang kekasih itu menangis bersama, tanpa mereka ketahui nun jauh di sana Ero sedang menyeringai sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan sosok Fella yang diam-diam mengunjungi kekasihnya di penjara. “Oh, dia berani menemui kekasihnya tanpa persetujuanku rupanya. Berani sekali wanita itu mencari gara-gara denganku.” “Apa yang harus kita lakukan pada mereka, Tuan?” tanya anak buah Ero yang berada satu mobil dengan Ero. “Tentu saja memberi pelajaran pada mereka. Fella sudah melakukan kesalahan dan seperti yang kukataan padanya, kekasihnya yang akan menerima hukuman setimpal atas kesalahannya ini.” Seringaian Ero semakin lebar karena tampaknya berbagai rencana jahat dan kejam tengah menari-nari dalam kepalanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN