Asal Dendam Terlunaskan “CIKA, kamu harus hati-hati dengan Pak Ganda, tampaknya dia marah besar sama kamu,” ucap Rani dalam perbincangan di telepon siang itu tatkala Cika baru saja keluar dari ruang perkuliahannya. “Marah?” dua alis Cia bertaut. Tubuhnya menjauh dari Vina yang tampak ingin tahu. Cika memberi kode pada Vina agar menunggu lantaran ia harus bicara dulu dengan si penelepon. “Benar, Cika. Dia marah besar.” “Lho, marah kenapa? Bukankah kami sudah nggak komunikasi lagi selama ini? Dia juga kan udah sadar dan nggak akan dekatin Cika lagi. Malah, ketika Cika berusaha mengembalikan uang yang sudah dikeluarkannya itu… tempo hari sebelum Papa mengetahui hubungan kami, dia bersumpah nggak akan menerima uang pengembalian semisal Cika bersikeras mengembalikan. Dia nggak akan terima.