"Jadi sekarang Mas Ramda sudah menerima Hanin? Mas Ramda bersedia lanjut mengandung Hanin sampai melahirkan?" lanjut Nina. Saya masih menunduk. Kemudian menatap wanita itu tajam. "Seandainya bayi ini benar-benar Hanin." Saya menyentuh bagian bawah perut saya. "Saya pasti dengan suka rela melakukannya. Dan seandainya kamu benar-benar Nina, saya pun akan dengan senang hati membantu." "Maksud Mas Ramda apa? Bukankah Mas Ramda sudah melihat semua kilas baliknya? Bukankah Mas Ramda turut bersedih atas apa yang terjadi pada saya dan Hanin di masa lalu?" Wanita itu nampak gusar dan kebingungan. "Jelas ... jelas saya sangat prihatin dan ikut bersedih atas apa yang terjadi pada mereka." "Mereka? Saya ada di depan kamu Mas Ramda. Nggak seharusnya Mas Ramda menyebut kata mereka." "Berhenti pura-