Jaka yang sudah hendak membuka pintu mobil, urung melakukannya. Ia berbalik menghadap Riana dan berjalan mendekatinya. Dikukungnya tubuh Riana dengan badan mobil, seraya berkata, “Kamu tidak akan berani melakukannya, Na!. Coba saja kamu membaatalkan kesepakatan kita dan kamu akan mendapatkan balasannya, Na!” “Mengapa aku harus takut?, Bapak akan memecatku?, silakan saja!. Lebih baik aku berhenti bekerja, daripada lebih banyak lagi makan hati, karena Bapak.” kata Riana dengan berani. Jaka, memepetkan tubuhnya ke arah Riana dan berbisik di telinganya, “Silahkan, kau coba Na dan akan kau lihat balasan apa yang kuberikan kepadamu.” “Bapak mengancamku?, wow!, sungguh pengecut sekali. Beraninya mengancam seorang wanita, mungkin Bapak harus ganti dengan memakai rok. Namun, biar Bapak ancam se