AKAN MELADENI SEMUA YANG MENGGODA

1005 Kata
‘Kalau pun aku tidur dengan perempuan lain wajar. Dulu saja aku pernah tidur sama kamu yang bukan istriku kan?’ tulis Yoyok. Dia sungguh tak percaya sekarang malah dijebak seperti ini. Dijebak oleh keadaan yang sangat merisaukan karena di cemburui oleh Mila sedang dulu Vella tiap minggu dia bohongi menginap ke rumah Mila tak pernah ada rasa cemburu karena Vella sangat percaya pada dirinya. Sekarang Yoyok baru sadar kepercayaan itu sangat penting. Dan dia telah merobek kepercayaan yang Vella berikan. ≈≈≈≈≈ “Ada apa sih Pak? Kayaknya bete banget baca pesan,” tanya Afritta atau Ita, dia meletakkan tangannya di paha Yoyok. Yoyok langsung menepis tangan Ita. “Enggak apa-apa dan nggak usah kepo. Saya mau bete, mau marah atau bahagia, namanya juga baca pesan. Bisa saja kan saya lagi berbalas pesan dengan pacar saya, atau dengan istri saya atau mungkin saya berbalas pesan dengan selingkuhan istri saya? Jadi nggak usah kepo,” kata Yoyok ketus. “Pak bisa berhenti sebentar?” tanya Yoyok pada sopir. “Ada apa ya Pak?” driver tentu tak busa serta merta berhenti, karena mereka sedang di jalan TOL. “Sebentar saja, berhenti di bahu jalan,” pinta Yoyok. Mau tak mau, pelan-pelan sopir mengambil jalur kiri untuk berhenti di bahu jalan. Dia memasang dua lampu berkedip agar kendaraan di belakangnya mengerti. “Jon kamu ke belakang, saya di depan sendirian,” pinta Yoyok saat mobil telah menepi. Yoyok minta pindah ke kursi depan sebelah sopir, tak ingin berada bersama dengan Ita atau yang lain. ≈≈≈≈≈ Mereka tiba di Bandung dengan selamat, dari kantor sudah dipesan penginapan, bukan hotel jadi mereka tinggal di satu rumah bersama disebut hostel atau homestay. Yoyok sengaja tak meminta disiapkan hotel pada orang finance, dia tak ingin ada hal buruk, kalau dalam satu rumah seperti ini tak ada yang bisa tidur pindah kamar. Home stay ini satu bangunan rumah, dengan ruang tamu, dapur, dan enam kamar tidur. Satu khusus untuknya, dan satu khusus untuk driver. Empat lainnya dipakai buat peserta lain. “Sebelum kalian masuk kamar masing-masing, saya tekankan dulu pembagian kamarnya sudah seperti yang kemarin. Tidak boleh ada perubahan, saya tidak mau ada yang pindah kamar.” “Sebelum masuk saya kamar, saya akan memberi pengumuman resmi dari diri saya pribadi. Ini bukan dari kantor!” “Seperti yang kalian para pegawai lama tahu, saya mantan istrinya eh suaminya wakil CEO kita, yaitu ibu Vella.” “Jelas ya. Saya mantan suami ibu Vella dan kalian juga sudah tahu ibu CEO sudah mengumumkan saya resmi bercerai dengan Vella karena saya selingkuh dengan Mila sahabat Vella sendiri.” “Saya tekankan, karena kasus itu saya kena utang 15M. Kalian tahu saya berutang ke kantor 15M. Jadi kalian perempuan-perempuan yang ingin mendekati saya silakan. Saya akan tanggapi Anda, dengan catatan kalian membayar semua kebutuhan kencan kita dan kalian yang membayar semua biaya hidup kita berdua, karena saya tidak punya apa pun. Selama lima tahun ke depan saya hanya kerja bakti tanpa gaji.” Yoyok sengaja memberi pagar, agar semua karyawan tahu dan tak perlu menggodanya. Kalau digoda dia akan melayani dengan suka cita tapi tak ingin harus menanggung semua kebutuhan kencan apalagi biaya operasional hidup bersama nanti. ≈≈≈≈≈ “Oh ternyata sekarang dia tinggal di apartemen,” kata Yoyok melihat mobil sport berwarna silver milik Vella, masuk ke sebuah apartemen. Ya Vella bawa mobil sendiri, mobil sport berwarna silver keluaran terbaru. Tentu tidak aneh buat Yoyok, istrinya itu memang banyak uangnya dan kedua orang tua kandung Vella bukan orang kesusahan, walau bukan dari keluarga sangat mampu. Tapi setidaknya mereka orang golongan menengah ke atas lah, bukan menengah ke bawah, ditambah sekarang Vella menjadi anak angkat keluarga Wibisono. Sepulang dari Bandung Yoyok penasaran dengan tempat tinggal Vella sekarang, karena dia tahu Vella tidak kembali ke rumah kedua orang tuanya. Diam-diam Yoyok mengikuti Vella menggunakan ojek kalau menggunakan mobilnya tentu ketahuan. Itu sebabnya sekarang dia tahu di mana Vella tinggal. “Lalu bagaimana usaha cateringnya? Apa dia tutup begitu saja? Kan sayang omsetnya saja besar dan kasihan juga pegawainya kalau sampai dia tutup. Lebih-lebih pesanannya semakin hari semakin banyak,” Yoyok yakin peluang itu tidak akan mungkin dibuang begitu saja oleh Vella. Jadi dia masih penasaran soal bisnis lama Vella itu. “Caranya aku ngikutin dia bagaimana untuk tahu soal bisnisnya bagaimana ya? Apa aku pura-pura pesan ya pakai nomor lain?” kata Yoyok penasaran. ≈≈≈≈≈ ‘Masih terima pesanan?’ Yoyok mengirim pesan pada operator cattering. ‘Masih Bu. Silakan Ibu mau pesan apa ya? Dan berapa quantity-nya?’ balas operator. ‘Saya mau pesan ayam bakar lada hitam lima porsi saja. Bisa diantar kapan ya? Jam berapa?’ pancing Yoyok. ‘Untuk pesanan yang hari ini masuk baru diantar besok Bu. Kami siap antar jam 10.00 pagi,’ sahut operator. ‘Lokasinya jauh nggak? Saya kemarin ke lokasi lama, tapi kok sudah ada tulisan rumahnya dijual ya?’ ‘Oh kami hanya bergeser tujuh rumah dari rumah lama. Kami nggak pindah kok, tenang saja Bu. Kami masih stand by. Kalau kemarin ibu tanya ke tetangga tentu diarahkan ke lokasi baru.’ ‘Baik kalau begitu besok saya ke sana saja sekalian tanya-tanya yang lain.’ ‘Jadi pesanan kali ini bagaimana Bu?’ tanya operator. ‘Pending saja Mbak. Nanti saya hubungi lagi saja deh. Saya dulu pernah bertemu dengan Ibu Vella. Jadi saya ingin ngobrol-ngobrol lagi. Kali saja saya bisa langganan walau hanya dua porsi tiap hari.’ ‘Oh bisa Bu. Kalau pesanan untuk tidak terlalu jauh kami akan antar tiap hari, tapi kalau agak jauh tidak bisa kalau hanya cuma dua porsi. Harus minimal lima porsi dan rutin tiap hari.’ ‘Begitu ya? Oke nanti saya akan temui Ibu Vella lagi,’ tulis Yoyok. ‘Ibu Vella sudah jarang ke posko Bu, karena beliau sekarang sudah bekerja di kantor. Beliau juga nggak tinggal bersama kami di sini seperti saat belum pindah. Ibu sudah tinggal di apartemen yang sudah lama dia beli, sudah dua tahun lalu Ibu beli apartemen itu.’ tulis operator membuat Yoyok makin tak percaya. Dia kira apartemen yang ditinggali Vella adalah sewa atau setidaknya baru beli setelah mereka bercerai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN