SATU FAKTA DARI LARAS SOAL PEMBERIAN MILA

1185 Kata
Yoyok dan Laras benar-benar terpukul, mereka bingung ke mana mencari uang sebesar 710 JUTA + 9, 879M dalam tempo hanya maksimal tujuh hari kerja? Yoyok mau kembali ke kantor juga benar-benar blank mau ngapain? Dia tak akan bisa konsentrasi. “Enaknya bagaimana ya Bu? Kalau jual mobil ini kayaknya juga nggak nutup loh kwitansi yang Vella berikan. Memang benar adanya Bu. Itu hanya yang ada kuitansi dan besarnya memang segitu Bu. Jual mobil ini kayaknya second nggak akan menutup. Aku nggak mengerti apa bisa uang tabunganku menambahnya. Apa Ibu bisa bantu aku?” tanya Yoyok pasrah. “Kalau hanya 10 juta ya Ibu bisalah nambahin. Tapi kalau lebih dari mana? Kamu tahu sendiri selama ini Ibu hanya menabung yang Vella berikan.” “Sejak menikah denganmu, Mila sama sekali tak pernah memberi Ibu apa pun. Lebih dari tiga tahun jadi menantu, nggak pernah Mila ngasih Ibu. Kalau Vella biar bagaimana pun dia tetap ngasih rutin setiap bulan, walau Ibu nggak pernah bantu dia. Ibu malah bantu Mila di dapur.” “Benar-benar keblinger itu anak.” ‘Padahal uang bulanan yang aku berikan ke Mila lebih besar dari Vella, tapi Mila tak pernah memberi ibu sama sekali? Suami macam apa aku yang bisa dibodohi ular seperti Mila?’ “Aku dapat duit dari mana Bu 710 juta ini? Kalau dari Ibu ada 10, berarti aku harus cari 700 juta. Sedang harga mobil ini nggak sampai 700 juta Bu. Aku harus bagaimana?” kata Yoyok pasrah. “Sebaiknya kamu jual saja mobil ini. Bisa laku hanya 300 atau 400 ya lumayan. Sisanya kamu pinjam sama kantor, kamu kembalikan semuanya ke Vella daripada kamu bermasalah. Karena memang itu uang dia. Ibu juga mengerti. Wajar dia enggak mau, enggak ikhlas uangnya dipakai buat kamu ngasih makan Mila sama Titiek, karena itu bukan urusan dia.” “Urusan dia adalah ke kamu. Jadi ya kembalikan saja sih. Menurut Ibu seperti itu. Kalau Vella tak pakai pengacara kita masih bisa ulur waktu. Tapi kalau dengan pengacara lalu ulur waktu malah nanti ada masalah baru,” kata Laras. Yoyok masih bingung, mereka masih diam di dalam mobil yang mesinnya belum Yoyok nyalakan. “Kalau soal yang 10M itu Ibu nggak mengerti,” ucap Laras. “Coba kamu jual saja rumah yang Mila tinggalin. Itu kan juga lumayan. 1M masuklah, atau malah 2M,” usul Laras. “Enggak mengerti sih Bu, kan juga oper kredit. Itu kan aku masih kredit. Saat akad kontrak dulu, 3 tahun lalu, aku DP memang sekitar 400 juta, waktu aku dapat order besar. Tapi aku nggak yakin Mila mau pindah dari sana,” jawab Yoyok. “Kalau begitu Mila suruh ganti 10M itu, karena uang itu kan yang pakai Mila. Kan kamu berikan pada Mila, jadi kalau enggak mau ganti, ya suruh rumah itu dijual. Lumayan kan kurang 1 M. Sisa tinggal cari 9M lagi dan kamu juga harus kasih tahu Mila, sehabis ini kamu tak punya penghasilan apa pun lagi karena dipotong uang pinjamanmu ke kantor yang buat bayar utang ke Vella. Belum lagi ditambah yang kekurangan 9M nanti itu. Bagaimana pun semua kamu harus katakan pada Mila. Dia kan biang kerok masalah ini. Dan kamu juga goblock mau terpedaya makhluk jadi-jadian seperti itu,” Laras menggerutu mengingat rumah tangga anaknya hancur lebur. “Kalau begitu kita pulang ke rumah Mila sekarang saja Bu,” Yoyok langsung melajukan mobilnya untuk kembali ke rumah. ≈≈≈≈≈ “Kamu kerja dandannya kayak begini?” tanya Yoyok saat itu dia berpapasan dengan Mila yang berpakaian cukup ketat dengan belahan d**a terbuka hendak berangkat kerja, sementara Yoyok hendak masuk ke rumah. ‘Aduuuuuuuuuuuuuuuuuh, kenapa pas begini sih? Kenapa Titiek tumben rewel jadi aku telat berangkat,’ omel Mila saat kepergok suaminya. “Kamu kerja di mana? Ayo aku antar,” Yoyok hendak menarik pergelangan tangan Mila. “Eh nggak usah. Kok Mas pulang cepat? Kenapa? Ya sudah ayo kita ngobrol saja. Pasti ada yang perlu diobrolin kan? Sudah aku nggak usah kerja nggak apa-apa,” kata Mila. “Sudah enggak apa-apa. Ayo aku antar ke tempat kerjamu. Aku pengin tahu kamu kerja di mana, dan profesimu apa? Kok enak banget bisa kerja setengah hari dengan hasil yang sangat besar. Aku juga pengin lah kerja di sana. Sebagai office boy pun tak apa, setidaknya aku nggak nganggur,” kata Yoyok. “Sudahlah. Ayo masuk kita bicara di dalam,” ajak Mila. ≈≈≈≈≈ Seperti yang Laras katakan, Mila tentu saja tak mau harus keluar dari rumah tersebut. Tapi Yoyok menekankan kalau tidak mau ya silakan rumah ini akan disita, karena akan dia over kredit kepada orang lain. Juga bersiap saja dia akan dipenjara karena punya utang tunggakan yang uangnya diberikan sebagai nafkah buat Mila secara sembunyi-sembunyi yang sekarang digugat oleh istri sahnya. Mila tentu saja tak percaya semua uang yang sudah dia terima sejak 4 tahun ini harus dikembalikan dengan cara tak terduga. Ya sudah 4 tahun dia bersama dengan Yoyok, sejak kehamilan Titiek usia dua bulan di perut dan sebelumnya tentu mereka sudah berhubungan sejak di Bogor itu jadi memang sudah 4 tahun dia bersama Yoyok. Yoyok juga memberitahu, Mila diminta bersiap dipanggil polisi karena aduan pidana perbuatan zina yang telah Vella daftarkan. Mila benar-benar tak menyangka nasibnya sangat buruk. ≈≈≈≈≈ “Pak Yoyok?” sapa satpam lingkungan tempat tinggal dengan Vella, menyapa Yoyok di gerbang perumahan. “Iya, ada apa Pak?” kata Yoyok. Dia kaget dicegat oleh satpam di gerbang perumahan. “Ini Pak. Barang-barang Bapak ada di sini. Titipan dari Bu Vella. Rumah itu sudah kosong dan ada tulisan dijual. Sudah tak ada barang atau apa pun di sana Pak. Jadi percuma Bapak masuk ke rumah tersebut.” “Rumah hadiah dari orang tua bu Vella yang dulu Bapak tinggali dengan mantan istri Bapak sudah kosong Pak. Bu Vella bilang tak ingin mengingat mantan,” kata satpam. ‘Rupanya Vella memberitahu pada semua orang bahwa dia sudah bercerai denganku dan rumah itu memang bukan dariku, itu dulu hadiah dari mertuaku saat Vella wisuda, sebelum menikah dengan diriku. Jadi wajar kalau Vella menitipkan barang-barangku di satpam,’ pikir Yoyok. Yoyok tentu saja kaget karena hari ini rencananya dia ingin memberitahu Vella soal pembayaran uang yang dia pakai untuk kuliahnya. Sejak kemarin Vella sudah tidak bisa dihubungi. Itu sebabnya dia ingin mencari mantan istrinya itu ke rumah lama mereka, ternyata rumahnya sudah ada tulisan dijual. ‘Benar-benar Vella telah lama mempersiapkan semua ini. Aku benar-benar tidak tahu kalau Vella sedemikain cermat. Enam bulan dia tahu, tak ada perubahan sikap sama sekali. Jadi pengosongan rumah ini juga pasti sudah dia rencanakan sejak lama,’ pikir Yoyok. Ternyata istri yang dia pikir tenang dan sangat bodoh lebih hebat dari dirinya. “Oke kalau begitu terima kasih ya Pak,” kata Yoyok. Dia langsung mengambil barang-barang tersebut dan memasukkan ke mobilnya. Untung mobil ini belum dia jual. Kemarin akhirnya Laras menggadaikan rumahnya dan mendapat uang 1M untuk bisa membayar uang kuliah Yoyok dulu. Uang yang dipakai oleh Mila belum ada bayangan, setidaknya dia tak perlu jual mobil terburu-buru. Nanti tentu mobil akan tetap dia jual untuk menebus gadai rumah Laras tersebut, dia juga tak ingin gadai lama-lama. Setidaknya separo akan dia tebus sehingga sisanya tak terlalu besar. ≈≈≈≈≈
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN