“Kak Ethan? Ada apa ke mari?” tanya Julian kaget, kedua alis naik dengan cepat.
Ethan tidak membalas ucapannya, tapi malah menatap dingin ke arah Casilda yang membuat wanita itu keringat gelisah. Mata mereka saling terkunci satu sama lain. Seolah-olah dia baru saja mendapati istrinya selingkuh dengan cara yang menyakitkan.
“Kamu... sudah menikah?” sahut Ethan lirih, lalu matanya melirik dingin sangat sinis ke arah Arkan yang tampak arogan dan tidak bersahabat.
Di hati Ethan, dia meragukan apa yang baru saja didengarnya, tapi melihat ketegangan mereka, otaknya tidak bisa lepas dari pengakuan Arkan barusan.
Bagi orang lain, pasangan Arkan dan Casilda memang terkesan tidak masuk akal. Tapi, bagi Ethan, itu adalah ancaman serius, membuatnya tidak bisa tenang.
Arkan bisa menjadi lawan yang tangguh dengan segala pesonanya, dan akan membuatnya kerepotan jika harus meluluhkan hati Casilda yang sudah pasti keras seperti batu terhadapnya.
Pertanyaan serius itu membuat semua orang menahan napas, sesaat keheningan aneh hadir di tempat ini. Tapi, segera dari belakang Ethan dan sekretarisnya, muncul seseorang dan buru-buru melangkah maju sambil tertawa memecahkan suasana.
“Presdir Ethan! Jangan salah paham dulu! Ini tidak seperti yang Anda pikirkan! Apa yang Arkan sang Top Star katakan itu tidak benar sama sekali! Dia hanya sedang bercanda!” seru pendatang baru ini cepat, wajah berkeringat gelisah, menatap bergantian antara Ethan dan Arkan.
Itu adalah Garvin, asisten serba bisa yang selalu mengurus segala keperluan Arkan di saat tertentu.
Ketegangan di udara tiba-tiba perlahan mereda, baik Julian maupun Ethan terlihat sedikit lega meski tampak masih waspada. Arkan tidak suka ini! Apa-apaan Garvin itu?! Dia terlalu banyak ikut campur!
Garvin tidak berhenti sampai di situ saja, segera berceloteh kembali dengan gerakan kepala mirip ayam yang mematuk tanah, mata terpejam sok serius dengan telunjuk kanan mengarah ke atas.
“Benar! Itu hanya sedang bercanda! Bukankah sangat mustahil mereka berdua bisa bersama? Sangat tidak cocok, bukan? Bagaikan bumi dan langit! Kalau disatukan, mungkin akan terjadi kiamat! Duaaar! Seperti itu!”
Casilda awalnya bersyukur dengan sikap tanggap cepat Garvin yang meluruskan perkataan ceroboh Arkan, tapi apa-apaan dengan istilah kiamat itu sambil menjelaskannya dengan gerakan tangan seolah-olah meledakkan sesuatu di udara?
Apa mereka berdua memang sangat tidak cocok, ya? Hati Casilda langsung panas! Gigi digertak, dan sudah mau maju memarahinya karena kesal! Ini adalah penghinaan!
“Kamu jangan buat masalah lagi, Gendut! Kamu mau apa, hah?!” tegur Julian tak senang, menahan sebelah bahunya dengan kuat.
Arkan lagi-lagi menatap marah tangan usil Julian di tubuh istrinya. Beraninya penyayi tak tahu malu itu menyentuh miliknya sesuka hati! Hanya Arkan yang boleh melakukannya!
Dengan kening mengencang kuat, dan melangkah cepat meraih satu lengan Casilda, Arkan mengancam sinis kepada Julian, “jangan sentuh istri orang sembarangan! Tanganmu minta dipotong, ya?!”
Ethan kaget bersamaan dengan yang lainnya, membuat penjelasan Garvin barusan menjadi sia-sia belaka.
Wajah Arkan menggelap marah, tidak bisa menahan emosi. Kecemburuannya terlihat jelas seolah-olah akan membunuh orang! Siapa yang tidak akan percaya dengan kata-katanya sekarang?!
“ARKAN SANG TOP STAR!” seru Garvin kesal, menghentakkan sebelah kakinya marah, lalu menarik Casilda lepas dari cengkeraman Julian dan Arkan di masing-masing lengannya.
Casilda oleng bagaikan kertas yang melambai di udara, bingung dan linglung dengan kejadiaan aneh yang menimpanya sekarang. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi? Bagaimana dia bisa terjebak dengan situasi menyebalkan ini?
Mata Casilda langsung melirik kesal ke arah Arkan, gigi digertakkan marah!
Ini semua gara-gara mulut bodohnya itu!
“Presdir Ethan! Mereka semua hanya sedang main-main saja, kok! Apa yang Arkan sang Top Star katakan barusan cuma sekedar candaan kecil antara fans dan idolanya! Bukankah ada banyak penggemar di luar sana yang suka mengaku sebagai suami atau istri dari idola mereka?
Arkan kami sangat peduli kepada semua penggemarnya. Maka dari itu, kadang dia mengakui penggemarnya sebagai istri sendiri. Itu merupakan salah satu bentuk lain dari fan service kami agar mereka senang, dan juga bisa menjaga hubungan dengan baik satu sama lain. Bukankah begitu?”
Garvin tertawa lebih keras, lalu menepuk-nepuk kedua bahu Casilda sambil melanjutkan kata-katanya.
“Kak Arkan, tidakkah kamu sangat keterlaluan? Kak Casilda pasti sangat sakit hati karena kamu memecatnya secara tiba-tiba. Dia memang sangat suka kepadamu, tapi dia adalah pekerja keras dan sangat bersungguh-sungguh dengan apa yang dilakukannya.
Sekarang, dia sedang sibuk sebagai manager Kak Julian. Apa Kakak tahu betapa sulitnya mengatur konser keliling dunia sendirian? Tolong jangan mengerjainya lagi dengan lelucon kecil seperti itu hanya karena dia terlalu menyukaimu!
Kak Casilda bisa dapat masalah serius dari orang-orang di sekitarnya! Kalau Kak Lisa sampai tahu, kita semua akan repot, bukan?”
Garvin menjelaskan semuanya dengan sangat tergesa-gesa dan sedikit panik, memberi kode kepada Arkan agar mengiyakan saja ucapannya. Tapi, semua kalimat di awal bagaikan masuk ke telinga kanan dan keluar dari telinga kiri. Aktor tampan itu hanya memikirkan kalimat terakhir Garvin.
Konser keliling dunia? Bukankah jika Julian melakukan tur konser biasanya butuh satu sampai dua bulan untuk selesai?
“Apa maksudmu dengan konser keliling dunia? Kenapa aku tidak tahu hal itu sama sekali?” tanya Arkan lagi dengan tatapan tajam penuh kemarahan kepada Casilda. Keningnya berkerut dalam, jelas-jelas tidak setuju mengetahui istrinya akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama Julian.
Jika Casilda pergi ke luar negeri, itu sama saja membiarkannya bersama pria lain untuk selingkuh! Mana sudi Arkan membiarkannya dekat-dekat dengan pria berengsek seperti Julian?
Garvin panik! Dia segera menahan Arkan yang maju ke depan Casilda.
Asisten serba bisa buru-buru berbisik tidak enak hati, “Kak Arkan! Kamu tahu siapa dua orang itu? Mereka dari Grup Raiden! Katanya mereka akan melakukan kerja sama dengan perusahaan kita. Kamu jangan memberikan kesan negatif begitu kepada rekan kerja sendiri, dong! Kak Renata sama sekali tidak memberitahumu, ya?”
Arkan yang masa bodoh dengan penjelasannya, hanya menatap marah Casilda tanpa kedip, dan menjawab kesal, “ya. Aku sama sekali tidak diberitahukan olehnya. Dasar wanita tidak becus!”
Omelnya dengan nadi berdenyut kesal, tapi jawaban itu sebenarnya bukan untuk pertanyaan Garvin, melainkan masalah tur konser Julian. Kenapa Renata dan si Gendut itu tidak memberitahunya lebih dulu? Apakah sengaja agar menjaga jarak darinya? Atau ingin berduaan lebih banyak dengan pria berengsek tukang ikut-ikutan itu?
Hati Arkan geram dan sangat marah!
Dia tidak terima istrinya bersama Julian!
Pria itu adalah rookie yang selalu mengikutinya sejak masuk ke industri hiburan, berteman dan menganggapnya sebagai keluarga. Tapi, apa yang dia lakukan? Dia menusuknya dari belakang, dan selalu mengikuti apa yang dia lakukan! Bahkan juga mengincar banyak proyek yang sama dengannya!
Kalau dia macam-macam dengan Casilda, lihat saja apa yang akan dia perbuat agar hidupnya tidak bisa tenang selamanya!
“Sepertinya aktor besar kalian sangat unik,” komentar Ethan dengan sikap lebih elegan dan sabar. Tersenyum lembut ke arah Casilda hingga wanita itu kaget dan linglung di saat yang sama.
Ethan mengalihkan pandangannya, dan menatap Arkan sambil berkata super serius.
“Aku dengar kalau Arkan sang Top Star adalah superstar yang suka membuat skandal sensasional. Apa yang dikatakan oleh pria kecil tadi benar adanya. Walaupun hanya sekedar bercanda, tapi hal itu bisa menjadi hal yang fatal.
Casilda adalah orang biasa. Bisa dengan mudah mendapat masalah jika berurusan dengan orang terkenal seperti Anda, Arkan sang Top Star. Tolong lain kali perhatikan bagaimana Anda berbicara dengan orang lain. Tidak peduli dia adalah kenalan Anda, atau pun penggemar yang sudah dianggap teman atau keluarga.
Tidak semua orang bisa membereskan masalah hidup mereka seperti Anda yang suka masuk berita gosip, lalu mendapat bantuan di balik layar. Hidup seseorang bisa saja hancur begitu saja tanpa bisa bangkit lagi.”
Arkan meringis dingin dan gelap. Aura Ethan yang begitu berwibawa dan tenang membuatnya sangat benci hingga ke tulang-tulangnya! Beraninya dia menceramahinya seperti itu!
Ketegangan di ruangan ini jelas semakin meningkat, tapi untungnya penjelasan Ethan barusan membuat Arkan tidak melanjutkan kata-katanya lagi.
Ethan tersenyum lembut, menatap Casilda dengan wajah cerah.
“Kamu tidak apa-apa? Bekerja di industri ini pasti sangat melelahkan, bukan?”
“Ti-tidak juga, Presdir Ethan....”
Garvin tertawa sekali lagi untuk mencairkan suasana.
“Nah, karena masalahnya sudah selesai, bagaimana kalau sekarang kita sibuk mengurus pekerjaan masing-masing? Kak Arkan, bukankah kamu tidak ada kerjaan lagi? Bagaimana kalau aku mengantarmu pulang saja?”
Arkan masih kesal, meliriknya dengan tatapan mengancam.
Beraninya masih buka mulut di situ!
Baru saja hendak mengomeli Garvin, dan menyindir Ethan, suara Renata datang dari arah lain.
“Wuah! Wuah! Presdir tampan kita akhirnya tiba juga. Ada apa ini? Kenapa kalian semua berkumpul di depan lift? Sudah tahu, ya, kalau kita akan mendapatkan investor baru? Garvin, kamu sungguh mulut ember, ya?! Apa kalian sengaja menyambut seperti ini?” goda Renata dengan sikap main-main, tersenyum lebar seraya berjalan mendekat dengan tangan disilangkan di dadanya.
“Jangan bicara sembarangan! Mana mungkin aku mau satu ruangan dengannya?!” omel Julian kesal, menarik Casilda lebih erat ke sisinya.
Arkan panas!
Penyanyi sialan ini! Masih juga berani menyentuh-nyentuh istrinya!
Menyadari ketidaksenangan Arkan, Garvin buru-buru menahan tangannya, berbisik dengan nada memohon.
“Kak Arkan! Apa kamu tidak bisa tidak memberikan Kak Casilda masalah dulu? Sekarang bukan waktu yang tepat, kan? Aku tahu kamu pasti sedang kesal kepadanya. Tapi, yang dikatakan oleh Presdir Ethan itu benar. Walaupun kamu suka menindasnya, kalau hidupnya sampai hancur gara-gara ada yang salah paham dengan hubungan kalian, kamu sungguh tidak kasihan kepadanya?”
“Siapa yang menyuruhmu bicara sejak tadi? Mulutmu minta dijahit?!”
Garvin menciut pucat, keringat dingin sambil tersenyum seperti orang sakit gigi.
Tidak ada yang tidak tahu seperti apa sikap Arkan saat menjadikan Casilda sebagai asistennya dulu. Meskipun hanya sebentar, tapi rumornya sudah menyebar ke mana-mana.
Sementara Arkan dan Garvin berdebat, Renata dan Ethan berbicara basa basi, Julian yang mulai merasakan cemburu di hatinya menarik Casilda untuk bertatapan mata dengannya.
“Kamu ada hubungan sebelumnya dengan manajemen Arkan? Kenapa aku tidak tahu?” tanyanya dingin, terlihat sinis dan cemberut.
Casilda mendatarkan mata malas, menyentak tangannya lepas.
“Untuk apa? Memangnya itu penting?”
“KAMU!”
Pekikan Julian yang marah membuat semua mata tertuju ke arah mereka.
Dari jauh, mata Casilda bertatapan dengan mata membara Arkan sang Top Star. Sepertinya dia lagi-lagi ingin meledak, tapi Garvin terus menahannya.
Ethan segera mengambil alih, tertawa anggun dengan pesona presdirnya yang memukau.
“Karena kebetulan aku bertemu dengan 2 superstar hebat di perusahaan ini, bagaimana kalau kita semua makan siang bersama? Aku akan mentraktir kalian makan di restoran kesukaanku. Bagaimana?”
Renata bertepuk tangan gembira, berpikir mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk membuat Arkan dan Julian bisa akur kembali seperti dulu.
“Bagus! Ide yang brilian! Aku setuju! Kalian berdua tidak ada jadwal lain, kan? Ayo kita temani investor penting kita hari ini! Mungkin saja kita bisa mendapatkan lebih banyak kontrak di masa depan! Wuah! Makan bersama banyak pria tampan sepertinya adalah keberuntungan kita hari ini, Casilda!” ujar Renata dengan sangat gembira, wajahnya cerah berseri-seri.
***
“Kamu mau apa?!” protes Casilda berbisik kecil, mencoba menarik tangannya lepas dari Arkan ketika mereka akhirnya tiba di sebuah hotel untuk makan.
Kedua orang itu sengaja bertemu diam-diam di sebuah ruangan sepi, sepertinya adalah ruangan utilitas di lantai itu.
“Aku sudah bilang kamu tidak boleh dekat-dekat dengan Julian! Kamu itu genit sekali, ya? Apa begitu sukanya disentuh-sentuh oleh banyak pria? Kalau begitu, aku yang akan melakukannya untukmu!” geram Arkan kesal, mencubit-cubit pipi bakpao Casilda, lalu menusuk-nusuknya dengan kedua telunjuk. Wajahnya marah, tapi serius di saat yang sama.
Casilda hanya bisa melawan seadanya, mengerang kesal sambil bergumam sakit, karena Arkan mengungkung tubuhnya di dinding, dan terus mengusili wajahnya sampai kedua pipinya memerah bengkak! Mau protes minta tolong, tentu saja adalah hal yang mustahil!
Setelah puas mencubit pipi istrinya, Arkan mencekik leher sang istri dan menciumnya kasar dengan gaya French Kiss yang liar.
“Jika kamu berani seperti itu lagi di depanku. Lihat saja bagaimana aku akan menyiksamu sampai berlutut minta ampun!”
Casilda melotot kesal, menahan tangan Arkan di lehernya.
“Memangnya aku salah apa? Kamu juga yang bodoh! Otakmu kemasukan air pagi ini? Kalau Garvin tidak menolong kita, entah bagaimana menjelaskan ucapanmu yang sembarangan itu! Kalau marah, jangan tinggalkan otakmu, dong! Kamu tahu Julian sangat membencimu, kan? Kalau sampai dia tahu kebenaran mengenai kita berdua, dia pasti tidak akan melepaskannya!”
“Kamu tidak boleh ikut tur keliling dunia itu!” potong Arkan cepat, menggelap marah menahan kesabaran di hatinya.
“Mana bisa! Aku adalah manajer Julian!”
“Aku bilang tidak, ya, tidak!”
“Arkan!”
“Kalau hanya ingin keluar negeri, aku juga bisa membawamu! Bulan depan aku ada pemotretan, kamu jadi asisten tambahanku saja. Kita akan ke Amerika!”
“Apa?!”
Casilda tertegun linglung.
Dia dan Arkan ke Amerika?