KARENA DANGDUT

1079 Kata

Hanum menolehkan kepala ke layar televisi, wajahnya tampak menunggu saat yang ia nanti sejak tadi. Bleebbb.. Layar televisi menghitam dengan tiba-tiba. "Tuan, kenapa layarnya hitam? Saya pikir tivi di Jakarta lebih bagus dari tivi saya di kampung. Ternyata lebih jelek, di kampung kalau gambarnya goyang, diketok bersih lagi. Tapi tivi Tuan malah langsung hit..." "Aku yang mematikan televisinya! Kita sedang bercinta, berhenti melihat ke arah televisi terus, Hanum!" "Tapi Tuan, saya hanya.." "Ini rumahku Hanum, aku yang berhak memutuskan segalanya di sini, kau mengerti!" Pram meraih pipi Hanum, langsung dilumatnya bibir Hanum. Ia tidak bisa menunggu lagi, hasratnya sudah berada di puncak kepalanya. Tadi, saat Hanum fokus ke layar televisi, Pram meraih remote dan mematikan televisi t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN