Pram memagut bibir Hanum dengan kuat, gerakan tubuhnya semakin cepat. Tubuh Hanum tersentak-sentak dengan hebat. Jemari Hanum mencengkeram punggung Pram dengan kuat. "Hanuuumm" Pram melenguh panjang, kepala Pram terlempar ke belakang, tubuhnya menegang dengan hebat, diiringi satu tarikan perlahan, dan satu sentakan yang menikam tajam, membuat Hanum juga menjerit tertahan. Hanum bisa merasakan semburan kuat yang seakan ingin memenuhi rahimnya. Meski napasnya tersengal, tapi perasaan Hanum lega, karena semuanya akhirnya selesai juga. Hanum meringis saat tubuh besar Pram ambruk di atas tubuh kecilnya. Tapi ia tidak berniat untuk protes karenanya. Hanum memejamkan matanya, berusaha menetralkan tarikan napasnya, dan memulihkan tenaganya. Sesaat kemudian, Pram turun dari atas tubuh Hanum, Ha