Hanum sudah selesai memasang sprei, dan sarung bantal. Ia terduduk di tepi ranjang karena kelelahan. Tidak mudah baginya memasang sprei dengan rapi di ranjang Pram yang baginya sangat besar, nafas Hanum tersengal, tubuh kecilnya berpeluh. Pram menatapnya, tepat saat Hanum juga menatap ke arah Pram. Begitu pandangan mereka bertemu, Hanum membuang pandangannya. Pram hanya tersenyum kecil melihat gaya Hanum yang persis bocah yang tengah ngambek karena keinginamnya tidak terpenuhi. Hanum benar-benar lucu menurut Pram, marah dengannya hanya karena sebuah acara televisi. Pram mempercepat tayangan video di laptopnya, ia tidak ingin rencananya untuk berbaikan dengan Hanum gagal. Tanpa keceriwisan Hanum, Pram merasa kesepian. Hanum berdiri lalu memungut sprei, dan selimut yang ada di lantai. Lalu