Kekhawatiran Ziva.

1085 Kata

Zivaa terbangun dengan pemandangan Shaka yang juga masih terlelap di sebelahnya. Membayangkan apa yang sudah mereka lewati semalam membuat wajahnya terasa panas, perutnya mulas. Shaka ikut bangun karena terganggu oleh suara berisik Zivaa yang tengah mengumpat salah tingkah. Melihat mahasiswinya itu sibuk sendiri menendang-nendang selimut dinilainya sangat menggemaskan. Jika tidak sedang mengantuk, Shaka sudah pasti menerkam kembali Zivaa dan mengulangi apa yang mereka perbuat semalam. Oh, Shaka sudah gila. Ia tidak bisa berhenti memikirkan untuk terus bercinta dengan kekasihnya. “Pagi, Sayang,” sapa Shaka, merentangkan tangannya dan mendekat agar dapat memeluk wanita yang sudah memuaskannya semalam. Zivaa yang mendengar suara bariton itu menyapanya buru-buru menoleh, “Mas Shaka, tangg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN