Mertua menantu (2)

1266 Kata
"Ibu , ibu kapan datang?" Tanya Prasetyo setelah membuka pintu kamar yang ibunya tempati titik Ratih kemudian berlari menghambur ke dalam pelukan anaknya sebab Ia juga begitu rindu dengan anak semata wayangnya itu "Tadi Mas ibu kangen banget sama kamu jadi ibu ke sini sama Laras" jawab ibunya sembari memeluk Putra kesayangannya tersebut sementara Prasetyo bingung karena untuk apa Laras datang padahal Laras tidak ada hubungan apa-apa dengan mereka semua "Sama Bu Prasetyo juga kangen sama Ibu tapi kalau Prasetyo boleh tahu Laras itu siapa ya Bu kok dari kemarin-kemarin tiap Ibu nelpon, dan ibu juga pernah ke sini lagi tapi kok sama Laras terus? Laras itu siapanya ibu? "Tanya Prasetyo kepada ibunya sendiri "Laras itu gadis yang baik banget sama ibu dan dulunya tuh Ibu pengen banget kamu nikah sama dia bukannya Ibu juga udah pernah bilang sama kamu ya? Ya udah ibu anggap aja sebagai anak kandung ibu sendiri Ya siapa tahu juga kamu bosan sama istri kamu ya udah sekali aja kamu mau nambah istri" ucap Ibu Prasetyo tanpa peduli dengan kehadiran Kinan yang ada di sana sementara Kinan hanya memalingkan wajahnya takut takut jika ia ketahuan menangis di sana. "Iya Laras baik sama ibu tapi belum tentu Laras baik sama saya . lagi pula saya udah memilih Kinan dan jadi istri saya bu nama Kinan sudah tertulis di Lauhul Mahfudz saya jadi mau Ibu bicara bagaimanapun itu tetap saja sampai akhir hayat saya bakal tetap terus sama Kinan dan Insya Allah saya nggak bakal berpaling sama wanita lain termasuk Laras sekalipun yang menurut ibu itu baik kepada ibu " ucap Prasetyo sembari menarik Kinan kedalam rangkulannya Ibunya nampak sekali bahwa ia tidak suka terhadap menantunya itu ia lantas keluar tanpa peduli dengan kehadiran Prasetyo dan Kinan yang ada di sana, sebagai anak dan menantu yang baik mereka hanya diam saja karena mereka tahu bahwa melawan pun tidak ada hasilnya untuk mereka berdua. "Tuh Mas kalau istri kamu baik Tuh harusnya dia udah nyiapin makanan sejak tadi buat kamu eh dia mah dari tadi sore juga udah di kamar terus padahal cucian piring belum selesai terus Ibu juga nggak di perlakukan baik-baik banget sama dia "ucap Ratih "Emang Mbak Sri ini ndak masak Bu?" Tanya Pras "Ya kalau ada istri ngapain ada pembantu lah Mas kamu tuh buang-buang duit aja " jawab Ratih atas pertanyaan anaknya itu "Ibu maaf ya bukan mikirin itu nggak mau kerja nggak mau bantu-bantu Aku nggak mau masakin saya tapi kan kiranya lagi hamil ibu lagi hamil muda ya fisiknya belum terlalu bisa buat kerja berat sangking nggak kuat nya tuh dia sampai resign dari pekerjaan dia jadi maaf ya Bu ibu mohon ngertiin dia "ucap Prasetyo dengan sopan mungkin kepada ibunya agar wanita paruh baya itu tidak tersinggung sama sekali atas apa yang ia ucapkan Ibunya hanya melengos pergi tidak peduli dengan apa yang anaknya katakan Prasetyo menatap istrinya dengan Tatapan yang begitu menyesal padahal sebenarnya bukan salahnya hanya saja ia tidak enak dengan istrinya itu karena perlakuan ibunya sendiri. Kirana sadar akan tatapan suami yaitu seketika ia langsung tersenyum agar suami itu tidak selalu merasa khawatir akan perasaannya Iya padahal Jika boleh jujur saat ini ini Kinan sungguh merasa sakit hati akan perkataan Ibu mertuanya yang bisa dibilang tidak menjaga Perasaannya sama sekali. " udah Mas nggak apa-apa Lagian aku juga ngerti kok kenapa ibu kayak gitu nanti juga lama-lama Ibu bakal baik sendiri yakin deh aku sampai mana sih orang enggak suka sama menantunya sendiri " ucap Kinan yang berhasil membuat perasaan Prasetyo sedikit baik-baik saja Pras mengangguk kemudian ia tersenyum setelah itu barulah ia mengajak istrinya itu untuk makan malam bersama sebab makanannya setelah di sediakan oleh Mbak Sri. Setelah makan niatnya Kinan ingin mengajak Ibu mertuanya itu untuk mengobrol bersama sedikit berbincang-bincang di ruangan televisi Namun sepertinya Ibu mertuanya itu memang tidak suka dengan Kinan yang di mana saat Kinan mengajaknya Iya langsung membentaknya dan saat itu juga " ibu siapa tahu mau nonton bareng Kinan sama mas Pras " ucap Kinan tepat di depan kamar yang ditempati oleh ibu mertuanya itu Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan muncullah Ibu mertuanya dari dalam " kamu nggak tahu waktu banget ya malah ngajakin saya ngobrol ini tuh udah jam istirahat kenapa nggak dari tadi aja kenapa nggak dari tadi sore aja? Kamu cuma Cari perhatian pas ada anak saya aja udah di Saya nggak suka kalau gaya kamu kayak gitu itu udah pasti banget Kinan " ucap Ibu mertua Kinan yang setelahnya langsung membanting pintu kamar sehingga Kinan merasa sedikit kaget Pras pun yang mendengarnya langsung menghampiri istrinya karena takut terjadi apa-apa dengan istrinya itu " kamu nggak apa-apa? " tanya Pras sembari memegang kedua pundak istrinya tersebut Kinan menarik napas panjang berusaha sabar akan perlakuan Ibu dari suaminya itu kemudian ia mengangguk lalu menunjukkan senyum terbaiknya kepada Prasetyo. Buru-buru Prasetyo langsung menarik tangan istrinya itu untuk naik menuju kamarnya Sesampainya di sana terus langsung memeluk istrinya mengucapkan kata maaf berulang-ulang kali sehingga tangis Kinan langsung pecah di dalam pelukan suaminya itu " maaf maaf ya Mas aku cengeng banget aku janji besok aku nggak nangis lagi cuma gara-gara aku diginiin asli aku cuma aku cuma kaget aja " ucap Kinan kepada suaminya Seketika Pras langsung merasa bersalah kepada istrinya itu Iya kembali mengeratkan pelukannya kepada Kinan " aku yang harusnya minta maaf sama kamu karena perlakuan Ibu aku kamu sampai nangis kayak gini maafin ya Kinan Maafin aku maafin Ibu aku juga " ucapan Pras kepada istrinya Kinan hanya mengangguk kemudian ia mengusap airmata yang ada di pipinya Prasetyo pikir ibunya hanya akan menginap selama satu atau dua hari saja tapi ternyata dugaannya itu salah ibunya masih di situ hingga dua minggu sebenarnya tidak ada yang salah jika ibunya bahkan menginap untuk selamanya di sana namun ada yang aneh karena Laras wanita yang datang bersama ibunya juga tetap berada di rumah itu dan tentu saja membuat Keenan merasa tidak nyaman sebab Gadis itu seringkali berbuat semena-mena kepada Kinan dan juga Gadis itu beberapa kali terlihat ingin masuk ke dalam kamar Kinan dan Pras dan beberapa kali juga Kinan mendapatinya. Sementara Kinan sendiri dia sudah menyerah akan Bagaimana perlakuan mertuanya kepadanya bukan hanya kasar secara lisan mertuanya tidak segan-segan berlaku kasar secara fisik kepada Kinan padahal wanita itu sedang hamil dan mertuanya tidak peduli akan hal itu setiap kali menurut mertuanya Kinan melakukan kesalahan pasti mertuanya juga akan menghukum Kinan seperti secara tidak langsung ia menyenggol Kinan hingga wanita itu hampir terjatuh Atau paling tidak ia secara sengaja memukul pergelangan tangan wanita itu Setiap kali tangannya membiru karena terlalu kuat dicengkeram oleh mertuanya dan Prasetyo menyadari itu Kinan tidak akan pernah jujur Sebab ia tahu bahwa kapanpun ya jujur hubungan antara Prasetyo dan ibunya sudah pasti akan hancur jadi biar lah kirain mengalah untuk sementara waktu. " istrimu loh dia nggak bisa apa apa kerjaannya coba nyuruh-nyuruh Sri aja lah dia pikir dia itu siapa? Kalau bukan kamu yang ngangkat dia jadi orang kaya dia bakal terus-terusan jadi orang miskin sekali-kalinya jadi istri orang kaya dia marah bisanya menyuruh pembantu seenaknya tanpa mau mengerjakan tugas dia sebagai seorang istri. Seandainya dari dulu kamu mau dengar apa yang ibu bilang, Seandainya kamu menikah sama Laras mungkin sekarang kamu bakal jauh lebih bahagia dibanding kamu menikah dengan Kinan "ucap Ratih sembari menatap sinis anaknya sendiri. Prasetyo hanya bisa menghela napas karena ia tahu bahwa melawan ibunya pun percuma karena memang wanita paruh baya itu tidak menyukai Kinan entah apa alasannya " Bu Bu apa yang bagus dari Laras? Wanita pengangguran yang selalu mengikuti ibu yang bukan siapa-siapanya kemana-mana, itu yang ibu bilang bagus? Lagipula semisalnya Laras lebih bagus dibanding Kinan ya saya tidak peduli Bu karena yang saya suka adalah Kinan dan bukan Laras"ucap Prasetyo yang sukses membuat mata ibunya membulat sempurna sembari menatapnya dengan sinis
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN