Pengakuan laras

1471 Kata
Prasetyo pikir ibunya hanya akan menginap selama satu atau dua hari saja tapi ternyata dugaannya itu salah ibunya masih di situ hingga dua minggu sebenarnya tidak ada yang salah jika ibunya bahkan menginap untuk selamanya di sana namun ada yang aneh karena Laras wanita yang datang bersama ibunya juga tetap berada di rumah itu dan tentu saja membuat Keenan merasa tidak nyaman sebab Gadis itu seringkali berbuat semena-mena kepada Kinan dan juga Gadis itu beberapa kali terlihat ingin masuk ke dalam kamar Kinan dan Pras dan beberapa kali juga Kinan mendapatinya. Sementara Kinan sendiri dia sudah menyerah akan Bagaimana perlakuan mertuanya kepadanya bukan hanya kasar secara lisan mertuanya tidak segan-segan berlaku kasar secara fisik kepada Kinan padahal wanita itu sedang hamil dan mertuanya tidak peduli akan hal itu setiap kali menurut mertuanya Kinan melakukan kesalahan pasti mertuanya juga akan menghukum Kinan seperti secara tidak langsung ia menyenggol Kinan hingga wanita itu hampir terjatuh Atau paling tidak ia secara sengaja memukul pergelangan tangan wanita itu Setiap kali tangannya membiru karena terlalu kuat dicengkeram oleh mertuanya dan Prasetyo menyadari itu Kinan tidak akan pernah jujur Sebab ia tahu bahwa kapanpun ya jujur hubungan antara Prasetyo dan ibunya sudah pasti akan hancur jadi biar lah kirain mengalah untuk sementara waktu. " istrimu loh dia nggak bisa apa apa kerjaannya coba nyuruh-nyuruh Sri aja lah dia pikir dia itu siapa? Kalau bukan kamu yang ngangkat dia jadi orang kaya dia bakal terus-terusan jadi orang miskin sekali-kalinya jadi istri orang kaya dia marah bisanya menyuruh pembantu seenaknya tanpa mau mengerjakan tugas dia sebagai seorang istri. Seandainya dari dulu kamu mau dengar apa yang ibu bilang, Seandainya kamu menikah sama Laras mungkin sekarang kamu bakal jauh lebih bahagia dibanding kamu menikah dengan Kinan "ucap Ratih sembari menatap sinis anaknya sendiri. Prasetyo hanya bisa menghela napas karena ia tahu bahwa melawan ibunya pun percuma karena memang wanita paruh baya itu tidak menyukai Kinan entah apa alasannya " Bu Bu apa yang bagus dari Laras? Wanita pengangguran yang selalu mengikuti ibu yang bukan siapa-siapanya kemana-mana, itu yang ibu bilang bagus? Lagipula semisalnya Laras lebih bagus dibanding Kinan ya saya tidak peduli Bu karena yang saya suka adalah Kinan dan bukan Laras"ucap Prasetyo yang sukses membuat mata ibunya membulat sempurna sembari menatapnya dengan sinis Neraka bagi Kinan adalah ketika ibu mertuanya terlalu mengatur Kinan akan Bagaimana seharusnya menjadi seorang istri padahal menurut Kinan semua yang ia lakukan Sudah persis dengan apa yang suami inginkan Ibu mertuanya selalu saja mengaturnya seperti warna pakaian pernah di rumah Atau paling tidak adalah kenapa Kinan tidak pernah terlihat bersih bersih Di lain sisi ibu mertua Kian juga membawa seorang wanita yang tahu dari suaminya bahwa wanita itu adalah wanita yang dulu pernah ibunya ingin jodohkan kepada Prasetyo namun Prasetyo menolak karena waktu itu Iya sudah jatuh cinta kepada Kinan dan waktu itu juga ia sudah yakin bahwa Kinan yang akan menjadi istrinya bukan orang lain Sepanjang hari Ibu mertuanya terus-terusan memarahi Kinan bahkan ketika Kinan sendiri hanya duduk diam dan tidak melakukan apa-apa. Akhir-akhir ini juga pekerjaan rumah sebagian besar Kinan yang mengerjakan kecuali mengepel dan juga mencuci baju karena jujur saja punggung Kinan tidak kuat dan gampang sakit " saya benar-benar nggak habis pikir sama anak saya kenapa dia maunya sama kamu padahal kamu ini kerja pekerjaan rumah aja nggak becus gimana ngurusin sama kamu " ucap hati sembari menatap sinis menantunya yang baru saja selesai mencuci piring " Maaf Bu saya bakal coba lagi buat jadi yang lebih baik untuk mas Pras " ucap Kinan dengan wajah yang tertunduk menatap lantai. Iya sudah bingung dengan apa yang harus dilakukan sebab sudah hampir satu bulan lamanya setiap hari Kinan merasa sakit hati karena ucapan dan juga perbuatan mertuanya kepadanya Suaminya tahu akan hal itu dan beberapa kali Prasetyo juga menawarkan kepada Kinan untuk membeli rumah baru saja agar wanita itu merasa nyaman namun pikiran tidak mau sebab Ia juga tidak enak kepada mertuanya dan tidak ingin dicap manja oleh wanita paruh baya tersebut Sepanjang hari Kinan tidak bisa istirahat sebab kapanpun iya beristirahat Pasti mertuanya datang memanggilnya untuk melakukan sebuah pekerjaan pekerjaan yang sepertinya memang disengaja agar Kinan tidak beristirahat Semenjak kehadiran mertuanya Kalau boleh jujur pasti Kinan akan menjawab bahwa bebannya bertambah dua kali lipat yang pertama karena badannya yang sudah lumayan berat karena usia kandungannya yang sudah hampir mendekati hari persalinan dan yang kedua adalah mertuanya yang yang setiap hari melakukan hal yang semena-mena kepada Kinan Saat suaminya pulang disitulah surga bagi Kinan sebab Ia baru bisa beristirahat ketika Prasetyo pulang bekerja. Bersedih sendiri merasa kasihan dengan istrinya namun apa boleh buat melawan orang tuanya pun akan membuatnya menjadi dosa dan Pasti orang tuanya akan tambah membenci istrinya itu " non Maaf ya kalau kehadiran Ibu bikin kamu merasa jadi nggak enak Mas udah tawarin kamu buat beli rumah baru lagi aja biar kita bisa tinggal di situ tapi kamunya Malah nolak Mas jadi nggak enak soalnya pasti pikiran kamu juga terganggu karena ibu suka banget bentak-bentak kamu " ucap Prasetyo kepada istrinya Kinan terdiam selama beberapa saat, setelah itu ia menatap mata suaminya dan sembari tersenyum " Nggak papa kok nggak usah sampai beli rumah juga Mas Lagian nggak ada salahnya kalau ibu marah-marah mungkin karena aku juga yang salah " ucap Kinan Prasetyo membuang nafas gusar karena ia tahu bahwa istrinya itu sedang tidak baik-baik saja hanya saja pasti wanita itu menguatkan dirinya sendiri untuk menghadapi ibunya. Saat setelah selesai makan malam Kinan dan Prasetyo kembali ke atas kamarnya tak lama setelah mereka bersantai di kamar Kiran dampak tertidur Prasetyo sangat yakin bahwa istrinya itu amat sangat kelelahan karena harus menanggung berat badannya dan juga menanggung ocehan ibunya setiap hari Jadi sebisa mungkin Prasetyo memperlakukan istrinya dengan sangat baik sebab hanya dialah satu-satunya harapan Kinan di rumah ini. Saat Jam menunjukkan pukul 2 dini hari tiba-tiba terbangun Iya sangat haus dan sepertinya Kinan lupa untuk membawa air ke kamar mereka, jadilah Prasetyo harus turun ke dapur untuk mengambil air Ia baru saja hendak kembali ke kamarnya setelah mengambil air tiba-tiba seseorang yang mendorongnya hingga tubuhnya menabrak tembok Prasetyo sendiri lantas kaget dan hampir Memukul orang tersebut jika saja orang tersebut terlambat terlihat mungkin iya sudah habis ditangan Prasetyo "Kamu ngapain dorong saya sampai ke tembok? Ada perlu apa kamu sama saya? " tanya Prasetyo dengan suara yang tertahan karena takut takut membuat seisi rumah terbangun karenanya " Mas saya suka sama kamu " ucap Laras sembari terus mendekatkan tubuhnya kepada Prasetyo "Bicara apa kamu?" Ucap Prasetyo dengan nada yang terdengar begitu jengkel Jika saja Ini bukan malam hari mungkin suaranya akan sudah menggelegar mengisi satu rumah sehingga membuat satu rumah sadar betapa busuknya wanita yang ada dihadapannya saat ini " saya bakal berusaha Mas buat dapat perhatian kamu saya juga nggak peduli kalau semisal saya harus jadi istri kedua Pokoknya saya mau berusaha buat kamu jatuh cinta sama saya " ucap Laras yang kemudian Dia pergi meninggalkan Prasetyo yang sedang mematung meresapi Perkataan wanita gila tersebut Pras masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan yang begitu besar terlebih lagi ia sangat ingin untuk mengusir wanita itu dari rumahnya namun apa daya ia tidak bisa karena ia terlalu menghormati ibunya dan juga apabila Iya tetap mau mengusir Laras sudah pasti ibunya akan mengutuknya Prasetyo menghembuskan nafas kasar kemudian ia melirik wajah istrinya yang Bahkan masih cantik ketika ia tertidur. Wanita yang sedang mengandung anaknya itu jauh lebih cantik daripada Laras yang memang juga cantik namun berhati busuk Prasetyo sendiri mencari cara bagaimana agar Laras pergi dari rumah itu dan juga bagaimana cara agar ibunya berhenti mengoceh dan mengomeli istrinya bahkan ketika istrinya tidak melakukan kesalahan sekalipun rasanya ia terlalu kasihan kepada istrinya ketika ia dimarahi karena suatu hal yang sebenarnya bukan kesalahan. Sejak bangun Tadi keras jadi tidak bisa tertidur lagi Hingga ia mendengar adzan subuh berkumandang rasanya kepalanya hampir pecah karena pengakuan Laras dan juga ia memikirkan istrinya tersebut Saat kita terbangun ia menyadari bahwa suaminya itu kurang tidur terlihat dari matanya yang memerah dan juga terlihat seperti orang yang bukan baru bangun tidur " Mas nggak tidur ya? " tanya Kinan sembari memperbaiki posisi Tidurnya yang mulai tidak enak akibat perutnya yang sudah besar " Eh kamu Udah bangun Non, Enggak kok mas tadi tidur tapi bangunnya aja kecepetan terus gak bisa tidur lagi deh ya udah nungguin kamu bangun aja " jawab Prasetyo sembari mengelus lembut rambut istrinya Kinan lantas mengangguk " kamu sendiri kok bangunnya cepet banget sih Sayang? "Tanya Prasetyo kepada sang istri " kan emang harusnya udah bangun jam segini mas kalau telat Nanti dimarahin sama ibu " jawab Kinan yang lagi-lagi berhasil membuat Prasetyo merasa bersalah kepada istrinya itu Tahu bahwa suaminya akan meminta maaf jangan langsung memeluk suami itu " nggak papa nggak usah minta maaf aku tau banget pasti ini kamu lagi mau minta maaf kan sama aku? Ini bukan salah kamu jadi kamu nggak usah minta maaf Mas yang aku mau dari kamu iya kamu nggak usah berubah kamu cukup gitu-gitu aja kamu bakal terus berada di belakang aku " ucap Kinan sembari terus memeluk suaminya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN