Satu-satunya yang Yuri rindukan saat menjadi lajang adalah kebebasan waktu. Yuri bebas pulang jam berapa saja tanpa beban, selama sudah mendapatkan izin dari ayahnya. Sementara, sekarang walaupun Mulya sudah memberi izin dan sudah memastikan ada makanan sebelum pergi, Yuri tetap tidak tenang jika pulang terlalu malam. Malah, kalau bisa saat Mulya pulang, ia harus sudah ada di rumah duluan. "Jangan kapok main ke sini lagi, ya, Yuri," pesan Abigail saat Yuri pamit pulang. "Berati besok-besok aku boleh ke sini lagi?" "Tentu saja, aku akan senang kalau kamu sering-sering ke sini." Yuri mengatupkan tangan di d**a. "Wah, Kak Abi baik sekali. Aku beruntung banget punya kesempatan kenal sama Kakak," ungkap Yuri sarat akan rasa syukur. Ia tidak berlebihan menilai Abigail, bahkan saat Yuri