Mbak Rini tidak bisa berhenti tertawa saat Yuri menceritakan kejadian Eyang memergokinya berciuman dengan Mulya. Mbak Rini geleng-geleng kepala, keheranan bagaimana bisa Yuri lupa kalau yang tinggal di rumah ini bukan cuma mereka saja. Seandainya Eyang tidak tinggal di sini, Yuri dan Mulya akan bebas melajukan apa saja dan di mana saja. Membayangkan memadu kasih dengan Mulya sudah pasti menyenangkan, tapi kalau harus selalu dilakukan di kamar, Yuri takut itu akan jadi membosankan. "Kamu lagi ngapain, Yuri?" Yuri sontak memutar lehernya ke arah pintu ruang cuci baju yang tak seberapa luas ini, tempatnya sedari tadi ngerumpi bersama Mbak Rini. "Eh, nggak ngapa-ngapain. Eyang butuh sesuatu?" tanya Yuri yang telah menjiwai peran pembantu, semata-mata hanya untuk mengambil hati Eyang. "Dar