Mulya mengumpat menyadari dirinya kelepasan bicara, kini dengan dua mata bulatnya, Yuri mengedip lambat menatapnya. "Menyakiti aku?" ulang Yuri tanpa ekspresi.
"Maksud aku, aku mungkin aja bisa menyakiti kamu."
"Mas Mul ada rencana mau menyakiti aku?"
Mulya tercengung seperkian detik. "Aku mungkin aja tanpa sadar menyakiti kamu."
"Berati belum, kan?"
Otak Mulya mendadak kehilangan fungsinya, nalarnya tidak bisa menangkap pasti apa maksud ucapan Yuri. Terlebih Yuri mengatakannya dengan wajah datar sehingga Mulya tidak bisa menerka-nerka dari air mukanya.
"Kalau begitu aku marahnya nanti saja kalau aku merasa Mas Mul udah menyakiti aku," cetus Yuri di saat Mulya bahkan belum tahu harus mengatakan apa. "Buat kejadian hari ini, aku akan memaklumi, lagipula kalau mau sengaja mangkir,
