"Ji." Chann memegang pundak Jian dan membuat Jian berhadapan dengan lelaki tinggi itu, Chann menatap Jian lekat, membuat Jian merasa jantungnya berdebar-debar bersaing dengan debur samudera. "Aku mencintai kamu. Apa kamu mencintai aku?" tanya Chann lugas dengan tatapan penuh harap. Chann tahu, ini adalah hal terkonyol dalam hidupnya, membuat pengakuan cinta kepada seseorang yang masih menyandang predikat sebagai istri lelaki lain. Dunia akan menghujatnya sebagai lelaki yang tidak tahu malu dan b******n, tapi Chann mengambil resiko itu. Ia telah membiarkan waktu berlalu dengan menyimpan perasaannya yang tidak pernah terungkap, melewatkan perasaannya dan saat ini, adalah saat dimana ia, memiliki kesempatan mengatakan seluruh perasaannya pada Jianina. Jianina menatap Chann, menangkap so